Bisnis.com, JAKARTA - Istana negara mengumumkan bahwa ketua koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia.
Anwar Ibrahim akan dilantik sebagai PM Malaysia baru pada Kamis (24/11/2022), dan akan mengambil sumpahnya pada pukul 17.00 hari ini di Istana Negara.
Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Malaysia, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan, penunjukan Anwar Ibrahim dari Pakatan Harapan sebagai PM dilakukan sesuai dengan Konstitusi Federal.
Penunjukan Anwar Ibrahim sebagai PM dilakukan setelah raja Malaysia mempertimbangkan pendapat para penguasa Melayu.
Pihak istana menyatakan bahwa para penguasa Melayu mendukung sikap yang diambil raja untuk membentuk pemerintahan yang stabil dan secepat mungkin, seperti dilansir dari CNA, Kamis (24/11/2022).
Anggota staf di kantor Anwar Ibrahim di Petaling Jaya berkumpul untuk berdoa bersama setelah dipastikan bahwa ketua Pakatan Harapan itu akan diangkat sebagai PM ke-10 Malaysia.
Baca Juga
"Terima kasih rakyat Malaysia yang terus sabar menanti. Saya tahu semua orang dan semua pihak cintakan negara ini dan mahukan yang terbaik," kata Anwar Ibrahim, di Twitter miliknya @anwaribrahim pada Rabu (23/11/2022).
Anwar Ibrahim, pria berusia 75 tahun yang pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri pada tahun 1990-an, sebelum dia dipecat oleh perdana menteri pada saat itu Mahathir Mohamad pada tahun 1998.
Penunjukan Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia berikutnya mengakhiri perjalanan tiga dasawarsa dari pewaris menjadi tahanan yang dihukum karena sodomi, menjadi pemimpin oposisi lama.
Anwar Ibrahim menghabiskan dua kali di penjara karena kasus sodomi dan korupsi, yang selama ini dianggap sebagai tuduhan bermotivasi politik yang bertujuan untuk mengakhiri karier politiknya.
Meski begitu, Anwar Ibrahim menerima pengampunan dari kerajaan setelah Pakatan Harapan menang dalam pemilihan umum 2018.
Sebelumnya, raja Malaysia meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan berdoa kepada pemimpin Malaysia berikutnya.