Bisnis.com, BADUNG — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi terorisme yang terjadi di Istanbul, Turki, pada Minggu (13/11/2022).
Erdogan mengatakan, teroris harus bertanggung jawab atas tetesan darah yang ditumpahkan, akibat bom yang diledakkan dan merenggut 6 nyawa, 2 diantaranya anak-anak.
“Pada serangan tersebut, 6 warga sipil, diantaranya 2 orang anak anak meninggal dunia, ini menunjukkan wajah buruk terorisme. Mereka harus bertanggung jawab bagi tetesan darah yang ditumpahkan,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2022).
Erdogan unit keamanan negaranya telah melakukan penangkapan teroris yang merupakan pelaku dari serangan tersebut dalam waktu yang singkat.
“Apapun yang mereka lakukan, di belakang siapapun mereka bersembunyi, teroris tidak akan bisa bersembunyi dari kenyataan pahit yang akan menghadapi mereka,” katanya.
Dia menegaskan, tidak akan ada tempat bagi aksi terorisme di masa depan, baik di Turki sendiri maupun di kawasan.
“Kami akan terus melaksanakan komitmen kami untuk menghilangkan ancaman terorisme dari sumbernya. Saya menyerukan kepada semua teman teman kami untuk secara tulus mendukung kami melawan terorisme,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Erdogan tiba di Bali untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 beberapa jam setelah bom meledak di istanbul.
Pada pernyataan sebelumnya, Erdogan menyampaikan bahwa pelaku terorisme di Turki akan dihukum sebagaimana mestinya.
"Orang-orang kami dapat yakin bahwa pelakunya akan dihukum sebagaimana mestinya. Salah jika mengatakan ini tidak diragukan lagi serangan teroris, tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah berbau terorisme," kata dia.