Bisnis.com, SOLO - KTT G20 di Bali akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022. Persiapan Indonesia sebagai tuan rumah konferensi ini sudah hampir sempurna.
Semula muncul kekhawatiran akan terjadi masalah yang cukup serius jika Vladimir Putin datang ke KTT G20.
Hal tersebut lantaran Putin saat ini sedang menjadi musuh bersama AS dan beberapa negara Eropa yang tergabung dalam NATO.
Namun kekhawatiran melandai setelah Vladimir Putin memutuskan untuk tidak datang. Pada KTT G20 di Bali ini, Rusia "hanya" akan mengirim Menteri Luar Negeri mereka, Sergei Lavrov.
Itu artinya, Presiden AS, Joe Biden hanya akan bertemu dengan Lavrov, bukan Vladimir Putin.
Meski demikian, masih ada ancaman ketegangn yang muncul yakni antara Joe Biden dengan Presiden China, Xi Jinping.
Baca Juga
Seperti diketahui, belakangan ini hubungan antara China dan AS tengah berada pada fase terburuk. China geram karena merasa AS terlalu ikut campur dalam urusan Taiwan.
Meski demikian dilansir dari Al Arabiya, Joe Biden berjanji tak akan membuat masalah dengan Xi Jinping di KTT G20 Bali.
Biden mengatakan jika dirinya hanya akan bertanya tentang "garis merah" sehingga dapat menyelesaikan konflik tersebut secara baik-baik.
"Apa yang akan saya katakan kepadanya (Xi Jinping) jika kami bertemu adalah berbicara tentang garis merah masing-masing," kata Joe Biden.
Biden juga mengatakan jika dia akan berusaha mengetahui dan memahami apa yang Xi yakini tentang kepentingan kritis China dan tentang apa kepentingan kritis Amerika Serikat.
Jika ada konflik, Biden berharap dapat bekerjasama untuk menyelesaikannya.
Sebagai informasi, KTT G20 Bali merupakan kali pertama Joe Biden dan Xi Jinping bertemu saat keduanya berstatus sebagai Presiden di negara masing-masing.
Keduanya pernah bertemu saat Joe Biden masih menjadi Wapres.