Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Panas, Ukraina Akui Terima Bantuan dari Sekutu Militer Barat

Ukraina mengatakan pihaknya telah menerima lebih banyak sistem pertahanan udara dari sekutu militer Barat, pada Senin (7/11/2022).
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina mengatakan pihaknya telah menerima lebih banyak sistem pertahanan udara dari sekutu militer Barat, pada Senin (7/11/2022).

Pihak Ukraina mendapatkan bantuan tersebut, karena para pejabat Kyiv menyampaikan kondisi negaranya dengan minimnya pasokan listrik akibat serangan Rusia dan masalah energi.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Ukraina mengatakan pihaknya meminta beberapa perusahaan energi dan manufaktur untuk menjamin pasokan yang cukup bagi militer untuk melawan invasi Rusia.

Selama sebulan terakhir, serangan dilakukan oleh pasukan Moskow, salah satunya dengan drone buatan Iran untuk menginvasi Ukraina.

Akibatnya, sekitar 40 persen pembangkit listrik di Ukraina telah hancur karena perang Rusia vs Ukraina. Kini pemerintah Ukraina telah mendesak warganya untuk memaksimalkan penghematan listrik.

Adapun Kyiv telah diserang oleh rentetan rudal Rusia setiap minggu selama hampir sebulan terakhir, seperti dilansir dari CNA pada Selasa (8/11/2022).

Sirene serangan udara di Ukraina pun terdengar pada Senin (7/11/2022) dengan penduduk yang keluar seperti biasa. Menurut pengamat militer, Kyiv yang berkabut akan membuat serangan rudal dan pesawat tak berawak lebih sulit. Penduduk setempat juga tidak terpengaruh oleh ancaman baru.

Salah seorang warga Kyiv, Alyona Plekh (21) mengatakan bahwa dirinya beradaptasi setiap hari terhadap serangan itu sejak 8 bulan lalu.

"Sejujurnya, ini bukan hanya hari Senin, sudah delapan bulan kami tahu ini bisa terjadi setiap hari dan kami beradaptasi," kata Alyona Plekh.

Adapun Plekh menegaskan dirinya tak akan mengubah aktivitasnya dalam bekerja, hanya karena adanya serangan. "Saya tidak akan mengubah rutinitas saya untuk itu. Saya datang untuk bekerja, sama seperti hari-hari lainnya," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper