Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa ada tren penurunan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia usai Kemenkes melarang sementara pemberian resep dan penjualan obat sirop.
"Ini kondisinya sekarang sesudah kita melakukan pelarangan obat sirop jumlah kasusnya dari rata-rata selama 7 hari sudah turun drastis," ujar Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu (2/11/2022).
Menurutnya, kasus gangguan ginjal akut mulai mengalami penurunan sejak 23 Oktober 2022 atau seminggu setelah pelarangan penjualan obat sirop dikeluarkan oleh Kemenkes.
Pada 23 Oktober 2022, kasus yang sebelumnya sempat mencapai angka 10 kasus per hari, perlahan menurun hingga 4 kasus per harinya.
Kemudian, setelah Kemenkes mulai mendistribusikan dan menggunakan Formepizole sebagai obat gangguan ginjal akut di berbagai rumah sakit rujukan, Budi menyampaikan bahwa kasus kembali mengalami penurunan.
Pada 1 November 2022, Kemenkes bahkan mencatat nol kasus gangguan ginjal akut pada anak-anak di Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan data terakhir yang dirilis Kemenkes pada Rabu (2/11/2022), jumlah kasus gangguan ginjal akut di Indonesia telah mencapai angka 325 kasus dengan total 179 kasus kematian.