Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Beri Sanksi ke Dewan Kolonel, Begini Respons Puan

Puan Maharani menyebut hal yang dilakukan Dewan Kolonel hanya sebatas memberikan dukungan dan tidak ada yang salah mengenai itu.
PDIP Beri Sanksi ke Dewan Kolonel, Begini Respons Puan / Instagram @puanmaharaniri
PDIP Beri Sanksi ke Dewan Kolonel, Begini Respons Puan / Instagram @puanmaharaniri

Bisnis.com, JAKARTA - Elite PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani merasa tak ada yang salah dengan yang dilakukan Dewan Kolonel.

Sekadar informasi, sejumlah loyalis Puan Maharani di DPR membentuk sebuah tim bernama Dewan Kolonel untuk menyukseskan langkah putri Megawati Soekarnoputri tersebut menjadi calon presiden (capres) usungan PDI Perjungan (PDIP) di Pilpres 2024.

Puan mengatakan pemberian dukungan kepada kader PDIP yang berkapasitas merupakan suatu hal yang wajar. Meski begitu, dia juga menggarisbawahi keputusan akhir terkait capres maupun calon wakil presiden (cawapres) di tangan ketua umum (ketum) mereka, Megawati Soekarnoputri.

"Semua orang boleh mendukung dan memberikan dukungan kepada internal yang dianggap mumpuni, yang mempunyai kapasitas, dan kapabilitas untuk ikut dalam proses pilpres 2024. Namun semua itu, kita sebagai anggota PDIP akan ikut pada keputusan ketum," jelas Puan kepada awak media di Sports Center, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Selain itu, dia mengklaim apa yang dilakukan para anggota Dewan Kolonel hanya sekadar mensosialisasikan program-program yang ada di daerah pemilihannya masing-masing.

"Itu suatu hal yang wajib dilakukan dan atas arahan ketum," lanjut Puan.

Dia pun menegaskan permasalahan yang melibatkan Dewan Kolonel sudah selesai. Persoalan tersebut, lanjutnya, hanya sekadar dinamika internal partai yang wajar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan pihaknya telah menjatuhi hukuman berat ke anggota Dewan Kolonel karena membentuk suatu kelompok yang tak ada diatur dalam AD/ART partai.

“Kami jatuhkan sanksi kepada teman-teman yang menamakan diri sebagai Dewan Kolonel, antara lain Pak Trimedya Panjaitan, kemudian Pak Johan Budi, Masinton, Pak Prof Hendrawan, dan beberapa yang memang ada," jelas Komarudin kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Dia berpendapat, inisiatif para anggota Dewan Kolonel sudah kelewatan batas. Bahkan, Komarudin menganggap mereka hanya cari muka ke Puan.

"Kan terlalu kreatif, untuk cari muka kadang juga. Itu bukan menolong pemimpin, kadang menjerumuskan pemimpin juga," ujarnya dalam kesempatan berbeda, Rabu (26/10/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper