Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Sebut Dunia Hadapi Dekade Berbahaya Sejak Perang Dunia II, Ini Sebabnya!

Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (27/10/2022) menegaskan bahwa dunia kini menghadapi dekade paling berbahaya sejak Perang Dunia II.
Putin Sebut Dunia Hadapi Dekade Berbahaya Sejak Perang Dunia II, Ini Sebabnya! /Dok. Kremlin
Putin Sebut Dunia Hadapi Dekade Berbahaya Sejak Perang Dunia II, Ini Sebabnya! /Dok. Kremlin

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan bahwa dunia tengah menghadapi dekade paling berbahaya sejak Perang Dunia II.

Alasannya adalah negara Barat terus berjuang mencegah runtuhnya dominasi atau dukungan terhadap Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

"Periode sejarah dominasi Barat yang tak terbagi atas urusan dunia akan segera berakhir, kami berdiri di perbatasan sejarah, di depan mungkin adalah dekade yang paling berbahaya, tidak dapat diprediksi dan penting sejak akhir Perang Dunia II," katanya seperti dilansir dari ChannelNewsAsia, Jumat (28/10/2022).

Putin menuduh Barat telah menghasut perang dan memainkan peran berbahaya, berdarah, dan kotor, yang membuat kekacauan di seluruh dunia.

Selama perang Rusia dengan Ukraina, puluhan ribu orang tewas dan Barat menjatuhkan sanksi paling berat dalam sejarah terhadap Rusia.

Pemimpin Rusia itu menyalahkan Barat karena memicu ketegangan nuklir baru-baru ini, dan menyatakan bahwa Ukraina dapat meledakkan bom kotor yang dicampur dengan bahan radioaktif untuk menjebak Moskow.

Namun, tuduhan itu telah dibantah oleh Kyiv dan Barat, yakni salah dan tanpa bukti.

Sebaliknya, AS dan sekutunya malah menuding Rusia berencana meledakkan bom kotor atau nuklir.

"Kami tidak perlu melakukan itu [menggunakan bom nuklir]. Tidak ada gunanya melakukan itu," kata Putin.

Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu konfrontasi terbesar dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962 di kedalaman Perang Dingin saat Uni Soviet dan Amerika Serikat mendekati perang nuklir.

Namun, Putin mengaku tidak menyesal telah melakukan operasi khusus dan mengirim pasukan Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper