Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyebut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sebagai sosok yang dimaksud Surya Paloh ingin mendepak NasDem keluar dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Lah, kok siapa? Apa tidak jelas pernyataan Hasto kemarin, secara eksplisit mengatakan NasDem sudah tidak sejalan dengan pemerintahan gara-gara mencalonkan Anies kan?” ujar Ali saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/10/2022).
Dia menekankan, pernyataan Surya Paloh ditujukan untuk pribadi Hasto, bukan partai politiknya yang dipimpinnya, PDIP. Menurut Ali, pernyataan Hasto terkait NasDem tak bisa dianggap sebagai tanggapan PDIP.
“Bukan ke PDIP, ke Hasto kali, karena tidak bisa menjustifikasi pernyataan itu adalah pernyataan partainya kan,” lanjutnya.
Dia mengatakan, hingga saat ini, hubungan antara NasDem dengan PDIP baik-baik saja. Dia mencontohkan, saat elite PDIP Puan Maharani mengunjungi markas NasDem pada Agustus lalu, kebersamaan kedua partai sangat terasa.
Meski begitu, Ali tak memungkiri setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024, kemudian banyak komentar negatif yang bermunculan. Namun, menurutnya, hubungan NasDem dan PDIP tetap baik.
Baca Juga
“Enggak ada masalah,” jelas Ali.
Pernyataan Hasto
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyatakan Partai NasDem tak lagi bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekjen PDIP itu menganggap langkah NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) usungannya sama dengan deklarasi keluar dari koalisi pemerintahan atau Koalisi Indonesia Maju.
Dia tersebut menyinggung hal tersebut saat menjelaskan mengenai sebuah lukisan di Gedung B, Kantor DPP PDIP di Jakarta Pusat. Lukisan tersebut menggambarkan peristiwa perobekan warna biru bendera Belanda di Hotel Yamoto, Surabaya pada 19 September 1945.
“Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas, dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri,” jelas Hasto kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (9/10/2022).
Komentar Surya Paloh
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku, bahwa partainya kerap kali menerima desakan untuk segera mundur dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada yang desak kita minta presiden keluarkan NasDem dari koalisi pemerintahan. Itu lah tantangan, itu yang kita hadapi," terang Surya dalam peluncuran program NasDem Memanggil di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Namun, Surya tidak memandang hal tersebut sebagai sebuah ancaman. Sebaliknya, dia menilai desakan tersebut sebagai tantangan bagi NasDem untuk menunjukan loyalitasnya kepada pemerintahan Jokowi.