Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku, bahwa partainya kerap kali menerima desakan untuk segera mundur dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada yang desak kita minta presiden keluarkan NasDem dari koalisi pemerintahan. Itu lah tantangan, itu yang kita hadapi," terang Surya dalam peluncuran program NasDem Memanggil di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Namun, Surya tidak memandang hal tersebut sebagai sebuah ancaman. Sebaliknya, dia menilai desakan tersebut sebagai tantangan bagi NasDem untuk menunjukan loyalitasnya kepada pemerintahan Jokowi.
Sebagi Ketua Umum NasDem, Surya memastikan, bahwa partainya tersebut masih akan terus mendukung jalannya seluruh administratif pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin. Dukungan itu, kata Surya, tentu masih akan ditujukan oleh NasDem hingga akhir masa pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
"Bahkan sampai pada Pemilu 2024 saya katakan kita tidak pernah berubah. Jadi kalau ada yang menggoda kita, boleh-boleh saja. Kita adalah kita tapi niat baik kita tidak bisa ditawar-tawar," ucap Surya.
Surya kemudian mengungkit tentang dukungan NasDem bagi Jokowi ketika mantan Gubernur DKI Jakarta itu memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada 3 September 2022 lalu. Menurutnya, dari 7 fraksi partai koalisi, NasDem menjadi satu-satunya partai yang mendukung kebijakan tersebut.
"Saya sambil bercanda bilang ke Pak Jokowi. Kita punya 7 fraksi koalisi pemerintahan ini. 6 tidak sepakat, hanya 1 fraksi yang sepakat. Ini kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. Jadi terjemahkan saja sendiri," tegas Surya.
Adapun, pada Pemilu yang akan datang, Surya optimis NasDem akan menjadi partai yang besar. Dia menargetkan agar perolehan NasDem dalam pemilihan legislatif bisa naik hingga 100 persen pada 2024 mendatang.
"Sebagai ketum saya ikhtiar, jika Allah rida atas kerja keras, tempatkan langkah strategis politik untuk 2024, NasDem punya ambisi tingkatkan 100 persen kursi pada 2024. Ini obsesi besar kita. Kalau memang ada kemauan, dilandasi niat baik, tekad, semangat kerja keras, kenapa tidak?" ucapnya.