Bisnis.com, JAKARTA - Singapura tengah menghadapi gelombang Covid-19 subvarian baru Omicron, XBB. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung memperkirakan Singapura akan mencapai puncak kasus pada pertengahan November mendatang.
Puncak kasus diprediksi akan membuat Singapura mengalami kenaikan kasus hingga 15.000 kasus Covid-19 per hari.
"Ini mungkin akan menjadi gelombang pendek dan tajam. Sekitar pertengahan November, kita seharusnya melihat gelombang mereda," ucap Ong dilansir dari Channel News Asia, Senin (17/10/2022).
Ong menjelaskan, bahwa peningkatan jumlah kasus harian Covid-19 yang disebabkan oleh subvarian XBB ini telah dilaporkan sejak satu bulan ke belakang.
Menurut Ong, subvarian XBB telah menjadi penyebab utama kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Singapura. Subvarian itu telah menyumbang 54 persen dari total kasus lokal sejak 3 sampai 9 Oktober.
Namun, selain gelombang baru subvarian XBB, catatan kasus harian Covid-19 di Singapura juga disebabkan adanya reinfeksi pada 75 persen dari populasi penduduk Singapura.
Adapun, proporsi reinfeksi dari total kasus COVID-19 di Singapura telah meningkat selama sebulan terakhir. Di mana reinfeksi telah menyumbang 17 persen dari total kasus harian baru.
"Gelombang saat ini sebagian besar didorong oleh strain XBB dan infeksi ulang juga masih berkontribusi pada gelombang. Subvarian XBB telah mengungguli subvarian Omicron lainnya dalam tiga minggu," terang Ong.
Lebih lanjut, subvarian XBB yang pertama kali teridentifikasi di India pada Agustus 2022 tersebut, saat ini juga telah ditemukan keberadaannya di lebih dari 17 negara di dunia, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS), Australia, Bangladesh, serta Denmark.