Bisnis.com, JAKATA - Sidang paripurna CICA Summit ke-6 2022 yang berlangsung di Astana, Kazakhstan, Kamis (13/1/20220) mengadopsi Astana Statement yang salah satunya menyepakati perubahan bentuk dari forum dialog menjadi organisasi internasional penuh.
Pertemuan tingkat tinggi Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia (CICA) itu juga memperpanjang keketuaan Kazakhstan di organisasi tersebut untuk dua tahun ke depan.
"Apakah ada keberatan terhadap pengadopsian dokumen transformasi CICA? Tidak ada. Astana Statement tentang transformasi CICA dianggap diterima," kata Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam pertemuan itu.
Transformasi CICA menjadi organisasi internasional pertama kali diusulkan oleh Tokayev pada Oktober 2021 ketika dia bertemu dengan para menteri luar negeri CICA.
Saat itu dia mengatakan bahwa CICA memiliki semua syarat untuk menjadi organisasi internasional, termasuk dokumen pendirian, badan pengelola, dan sekretariat permanen.
Transformasi itu akan menegaskan peran baru Asia dalam urusan-urusan global, kata Tokayev saat itu.
Baca Juga
CICA Summit juga mengadopsi rancangan pernyataan oleh para pemimpin CICA di bidang kerja sama, keamanan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dokumen tentang pembentukan Dana CICA dan Rencana Aksi CICA dalam implementasi resolusi PBB tentang penanggulangan terorisme.
Sejalan dengan transformasi itu, CICA Summit 2022 menunjuk Kairat Sarybay, mantan Duta Besar Kazakhstan untuk Austria, sebagai sekretaris jenderal pertama organisasi tersebut.
Pertemuan yang berlangsung di Ibu Kota Kazakhstan itu juga menerima Kuwait sebagai anggota baru.
CICA kini beranggotakan 28 negara, termasuk sejumlah negara yang sedang berkonflik seperti Israel, Palestina, India, Pakistan, Rusia, Azerbaijan dan Afghanistan.
Beberapa pemimpin negara anggota CICA yang hadir secara langsung dalam pertemuan puncak CICA di Astana itu adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, PM Pakistan Shehbaz Sharif, Presiden Iran Enbrahim Raisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Indonesia yang menjadi pengamat dalam forum itu diwakili oleh Duta Besar RI untuk Kazahkstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman.