Bisnis.com, JAKARTA – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperingatkan Moskow, bahwa pihaknya waspada dan memantau dengan cermat kekuatan nuklir Rusia yang "kalah di medan perang" di Ukraina.
NATO juga akan bersatu menghadapi serangan infrastruktur penting terhadap anggotanya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Selasa (11/10/2022), mengatakan bahwa untuk sementara aliansi pertahanan tidak melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia.
Oleh karena itu, pihaknya tetap waspada dan akan melanjutkan latihan kesiapsiagaan nuklirnya sendiri minggu depan.
"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk bersikap tegas dan menjelaskan bahwa NATO ada di sana untuk melindungi dan membela semua sekutu ... Ini akan mengirimkan sinyal yang sangat salah jika kita tiba-tiba sekarang membatalkan latihan rutin yang telah lama direncanakan karena perang di Ukraina," kata Stoltenberg.
Dia mengacu pada latihan tahunan "Steadfast Noon", di mana angkatan udara NATO mempraktikkan penggunaan bom nuklir Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Eropa.
Baca Juga
"Ini adalah latihan untuk memastikan bahwa penangkal nuklir kami tetap aman, terjamin dan efektif," kata Stoltenberg pada konferensi pers menjelang pertemuan dua hari para menteri pertahanan aliansi Barat di Brussels dilansir Channel News Asia, Rabu (12/10/2022).
Dia mengatakan, kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan dengan Rusia, yang telah membuat ancaman terselubung menggunakan senjata nuklir terhadap Ukraina.
Stoltenberg juga berjanji untuk meningkatkan perlindungan infrastruktur penting dalam menanggapi serangan terhadap pipa gas Nord Stream, dan mengatakan NATO telah menggandakan kehadirannya di Baltik dan Laut Utara menjadi lebih dari 30 kapal yang didukung oleh pesawat terbang dan kegiatan bawah laut.
"Kami akan lebih meningkatkan perlindungan infrastruktur penting sehubungan dengan sabotase jaringan pipa Nord Stream," katanya.
Hingga kini, masih belum jelas siapa yang berada di balik serangan terhadap jaringan pipa tersebut.