Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam serangan rudal Rusia terhadap sasaran sipil di Ukraina. Dia menyebut serangan rudal tersebut sebagai bentuk kebrutalan total. Serangan ini merupakan eskalasi signifikan dari perang Rusia vs Ukraina.
Biden bahkan mengisyaratkan dia bisa menyetujui sanksi baru terhadap Rusia dan pengiriman senjata ke Ukraina.
"AS dan sekutunya akan 'terus membebankan biaya' [sanksi] pada Kremlin dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi pasukan Ukraina untuk mempertahankan negara dan kebebasan mereka," ujar Biden seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (11/10/2022).
Biden menegaskan serangan Rusia semakin memperkuat komitmen AS untuk berdiri bersama rakyat Ukraina selama yang diperlukan.
Serangan rudal Rusia pada Senin (10/10/2022) yang termasuk yang pertama di Kyiv dalam beberapa bulan. Ini merupakan serangan paling intens yang diluncurkan Rusia sejak hari-hari awal invasi ke Ukraina. Hal tersebut meningkatkan tekanan pada AS dan sekutunya untuk memasok Ukraina dengan peralatan militer yang lebih canggih.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Biden mengatakan AS akan terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina.
“Termasuk sistem pertahanan udara canggih,” ucap Gedung Putih.
Zelensky mengatakan dia menekankan kepada Biden bahwa pertahanan udara saat ini menjadi prioritas nomor satu bagi Ukraina.
Meski tidak merinci sistem apa isi pembicaraan Biden dan Zelensky, Gedung Putih menyoroti tekanan AS dari Ukraina untuk memasok negara itu dengan sistem anti-udara dan anti-rudal jarak jauh yang Biden enggan berikan. jauh.
Para pemimpin G7 rencannya akan mengadakan panggilan darurat dengan Zelenskiy untuk membahas tanggapan terkait serangan rudal Rusia pada Selasa (11/10/2022).