Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Pembina PSSI, Agum Gumelar, meminta Mochamad Iriawan atau Iwan Bule tetap menjadi Ketua Umum PSSI.
Menurutnya, desakan agar Iwan Bule mundur usai tragedi Kanjuruhan bukan lsuatu jawaban.
Dia justru meminta Iwan Bule untuk tidak mundur dari jabatannya itu sebagai bentuk pertanggung jawabannya sebagai Ketua Umum PSSI.
“Mundur bukan jawaban. Dia (Iwan Bule) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi,” terang Agum dalam keterangan resminya, dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa (11/10/2022).
Sebagai contoh, keputusan Iwan Bule untuk bertolak ke Malang dan mengunjungi keluarga korban tragedi Kanjuruhan nyatanya menjadi bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan oleh Ketum PSSI tersebut.
‘’Bahkan saya dengar selama 7 hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu,” kata Agum.
Di sisi lain, Agum berpesan agar PSSI dapat terus menggaungkan 3 tabu PSSI. Tabu pertama adalah pemain tidak diperkenankan untuk berkelahi di area lapangan untuk alasan apapun.
“Kedua, tidak boleh memprotes wasit dengan berlebih karena ada mekanisme untuk memproses pengadil di lapangan tersebut,” ucapnya.
Terakhir, pihak-pihak yang menjalankan PSSI tidak boleh terlibat suap. Menurutnya, jika ketiga tabu tersebut terus dijadikan sebagai pegangan PSSI, maka seluruh kompetisi sepak bola yang ada di Indonesia tentu akan berjalan baik dan bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.
