Bisnis.com, JAKARTA – CEO Tesla Inc Elon Musk kembali memicu reaksi di Twitter setelah ia mengakui pernah berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir dari The Street pada Jumat (7/10/2022), Elon Musk melalui tweet-nya mengakui bahwa dia pernah berbicara empat mata dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2021 melalui konferensi video.
Hal ini diungkapkan menyusul kritik baru dari senator AS Lindsey Graham, yang mengatakan rencana perdamaian Elon "bodoh."
Hal ini bermula dari pengguna Twitter yang bertanya kepada Elon apakah dia pernah bertemu Putin secara langsung.
"Kami berbicara melalui konferensi video tahun lalu," Elon menjawab di akun Twitter-nya @elonmusk.
We talked via videoconference last year
— Elon Musk (@elonmusk) October 6, 2022
Orang terkaya di dunia ini tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dia tidak mengatakan, misalnya, siapa yang memulai pembicaraan tersebut atau kapan tepatnya itu terjadi. Elon juga tidak mengatakan apa yang ia dibahas dalam diskusi tersebut.
Baca Juga
Namun, pembicaraan antara Elon Musk dan Putin tidak terlalu mengejutkan karena perusahaan miliknya, SpaceX, menjadi pemain penting dalam penaklukan luar angkasa, sektor strategis bagi sebagian besar negara besar dengan ambisi global.
Terungkapnya pembicaraan ini semakin membuat publik ragu atas posisinya terhadap perang Rusia - Ukraina. Awal pekan ini dia juga membuat geram Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akibat cuitannya di Twitter dengan mencari solusi perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
Pada Selasa (4/10/2022), Musk memposting jajak pendapat di Twitter yang meminta warga wilayah pendudukan di Ukraina timur yang baru-baru ini dianeksasi Kremlin, ditambah Krimea yang diambil Moskow pada 2014, untuk memutuskan apakah mereka ingin tinggal di Rusia atau Ukraina.
Jajak pendapat tersebut diposting saat Ukraina, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) mengecam langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang mencaplok empat wilayah Ukraina dan menyatakannya sebagai wilayah Rusia.
"Rusia melakukan mobilisasi parsial. Mereka melakukan mobilisasi penuh jika Krimea dalam bahaya. Akan ada korban jiwa yang luar biasa di kedu abelah pihak. Rusia juga memiliki lebih dari 3 kali populasi Ukraina, jadi kemenangan bagi Ukraina tidak mungkin terjadi jika ada perang total. Jika Anda peduli dengan rakyat Ukraina, carilah perdamaian," jelas Musk di akun Twitter-nya.
Musk berpendapat orang-orang yang tinggal di Donbas dan Krimea harus memutuskan apakah mereka merupakan bagian dari Rusia atau Ukraina.
Cuitan Musk tersebut lantas mendapat tanggapan dari Presiden Volodymyr Zelensky, dengan balasan pendapatnya sendiri ke Twitter menanyakan pengikutnya apakah mereka lebih suka Elon Musk yang mendukung Ukraina atau Rusia.
“@elonmusk mana yang lebih Anda sukai?” cuit Zelensky di akun Twitter-nya @ZelenskyyUa.
Tweet tersebut disertai dua pilihan jajak pendapat: Elon Musk yang mendukung Ukraina dan Elon Musk yang mendukung Rusia.