Bisnis.com, SOLO - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang suporter menjotos pria yang diduga salah satu pemain Arema FC dalam tragedi Kanjuruhan.
Dalam video tersebut, diperlihatkan pula orang pertama yang masuk ke lapangan.
Aremania yang pertama masuk lapangan itu membawa bendera sambil berlari hingga ke tengah dan mencoba memeluk salah satu pemain Arema yang ditemuinya.
Diduga, Aremania itu ingin memberikan semangat kepada pemain Arema yang harus kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam 23 tahun terakhir.
Akan tetapi, yang terjadi selanjutnya sangat kacau. Puluhan Aremania juga turun ke lapangan dan melakukan protes keras.
Saat para pemain dan ofisial menuju lorong, terekam pula seorang suporter yang menggenakan jaket hitam berlari menuju ke arah salah satu pria yang diduga pemain Arema.
Kami menggunakan kata "diduga" karena videonya tidak terlalu jelas, hanya saja, pria tersebut menggenakan rompi pemain cadangan.
Tanpa pikir panjang, oknum suporter tersebut lansung melayangkan jotosan kepada pria yang diduga pemain Singo Edan itu.
Setelah melayangkan jotosan, pria dengan jaket hitam tersebut tersungkur ke tanah. Dia kemudian bangkit dan menunjuk-nujuk tribun penonton.
Sementara orang-orang di tribun yang menyaksikan momen penjotosan tersebut, berteriak agar oknum suporter tidak melalukan demikian.
Mengacu pada video viral ini, netizen terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama ikut mengkritik aksi tidak pantas yang dilakukan oleh suporter tersebut.
Kubu ini mengatakan jika kericuhan terjadi karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab itu sendiri.
Sementara kubu lainnya tetap berpendapat bahwa polisi yang salah karena sebenarnya kericuhan disebabkan oleh gas air mata, bukan tawuran.