Bisnis.com, JAKARTA – Seorang pria dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri setelah mencoba membakar dirinya di dekat kantor Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (21/9/2022) aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang terbunuh.
Berdasarkan laporan polisi, setelah pria berusia sekitar 70-an tersebut sadar, dirinya mengaku sengaja menyiram minyak pada tubuhnya sebagai aksi menentang pemakaman Shinzo Abe yang menyedot anggaran besar.
Sejumlah media termasuk TV Asahi dan surat kabar Yomiuri Shimbun mengatakan pertama kali menemukan pria tersebut sudah tidak sadarkan diri dan menderita luka bakar di sekujur tubuhnya, sementara seorang petugas yang menemukan berusaha memadamkan api tersebut.
Meski demikian, pihak polisi menolak untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut lantaran bertepatan dengan hari ulang tahun Abe yang ke-68.
Sebelumnya, pemakaman kenegaraan untuk Abe dijadwalkan pada 27 September dan akan dihadiri sekitar 6.000 orang dari Jepang dan luar negeri.
Baca Juga
Seperti diketahui, Abe merupakan perdana menteri terlama di Jepang yang memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2020, karena alasan kesehatannya semakin memburuk.
Dia merupakan perdana menteri terlama di dalam sejarah pemerintahan Jepang.Dia juga menjadi yang termuda sejak perang dunia ke II dengan pemerintahan periode pertama pada 2006-2007. Selanjutnya Abe terpilih pada 2012-2014, 2014-2017 serta 2017-2020.
Sebagaimana diketahui, Abe Meninggal setelah ditembak salah satu mantan anggota angkatan laut Jepang pada 8 Juli 2022.
Tragedi penembakan tersebut terjadi ketika Abe tengah menyampaikan pidato singkatnya dalam sebuah acara kampanye yang bertempat di Nara, Jepang.
Akibat aksi penembakan tersebut, Abe sempat mengalami fase henti jantung dan harus menjalani transfusi darah dengan sebanyak 100 unit kantung darah akibat pendarahan hebat yang dialaminya.
Dikutip dari CNN, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Abe sempat mengalami masa-masa kritis dan harus mendapatkan perawatan intensif dari total sebanyak 20 tenaga medis profesional.
Kepolisian telah meringkus tersangka kasus penembakan Abe yakni Yamagami Tetsuya, pria berusia 41 tahun. Dikutip dari NHK, dengan menggunakan senjata api rakitan tangan, Yamagami menjalankan aksinya tersebut lantaran merasa tidak puas dengan kinerja Abe selama dirinya menjabat sebagai PM Jepang.