Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia vs Ukraina: Zelensky Akan Berpidato dalam Sidang Umum PBB

PBB mengizinkan Zelenskiy berpidato di majelis umum minggu depan, meskipun ada tentangan dari Rusia. Apa saja topiknya?
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA - Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan telah memberikan izin kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk menyampaikan pidato dihadapan para dewan keamanan PBB.

Diberitakan oleh The Guardian pada Sabtu (17/9/2022), dewan PBB dilaporkan memberikan izin tersebut usai menggelar pemungutan suara pada 193 negara anggotanya. 

Setidaknya sebanyak 101 negara mengutarakan kesetujuannya akan wacana tersebut. Sementara sebanyak 7 negara anggota menentang wacana pidato presiden Volodymyr Zelensky tersebut. 

Nantinya, sebanyak 150 kepala negara dari berbagai belahan dunia yang tergabung dalam PBB akan menyampaikan pidato pada agenda rapat Sidang Majelis Umum yang akan diselenggarakan di New York pada Selasa (20/9/2022).

Umumnya, hanya negara yang datang dalam agenda rapat yang mampu menyampaikan pidatonya. Namun, hal berbeda pada kesempatan rapat Sidang Majelis Umum PBB pada tahun ini lantaran beberapa negara seperti Ameria, Korea Selatan dan Turkey kedapatan mengajukan permohonan pengecualian terhadap perwakilan negara Ukraina, yakni Zelensky yang diagendakan akan menyampaikan pidatonya melalui sebuah unggahan video.

Rangkuman perang antara Rusia vs Ukraina hari ke-206:

PBB Izinkan Zelensky Sampaikan Pidato dalam Agenda Sidang Majelis Umum Pekan Depan.

Negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memilih untuk membuat pengecualian untuk mengizinkan Volodymyr Zelenskiy berpidato di majelis umum minggu depan melalui video, meskipun ada tentangan dari Rusia. Dari 193 negara anggota, 101 memilih untuk mengizinkan presiden Ukraina untuk menyajikan pernyataan yang sudah direkam sebelumnya. Tujuh anggota memberikan penolakan atas pengajuan proposal tersebut, termasuk Rusia. Sementara sembilan belas negara bagian abstain.

Korban Jiwa yang Bersemayam dalam Situs Pemakaman Izium Dikonfirmasi Miliki Tanda Kematian yang kejam

Kepala administrasi regional Ukraina, Oleg Synegubov mengatakan bahwa hampir semua mayat yang digali di Izium memiliki tanda-tanda kematian yang kejam. Pernyataan tersebut merupakan kabar lanjutan usai ditemukannya situs pemakaman massal di Izium yang ditemukan setelah pasukan Kyiv merebut kembali kota Ukraina timur. 

Setelah digali ulang, para penggali telah menemukan beberapa mayat dengan tangan terikat di belakang punggung mereka, dan satu dengan tali di lehernya. Secara lebih lanjut, Oleg Synegubov mengatakan pada Jumat (16/9/2022) bahwa "Di antara mayat yang digali hari ini, 99 persen menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam,” katanya di media sosial.

Penemuan Situs Pemakaman Masal di Izium Kejutkan Negara-Negara Uni Eropa

Uni Eropa mengaku sangat terkejut atas penemuan kuburan massal yang ditemukan oleh pejabat Ukraina di Izium, kata kepala kebijakan luar negeri blok itu, Josep Borrell. 

“Kami mengutuk kekejaman ini dalam istilah yang paling kuat.” Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai “kekejaman” yang dilakukan di Izium, bergabung dengan kemarahan yang tumbuh di negara-negara barat atas situs pemakaman.

Militer Ukraina Kembali Lancarkan Serangan di Beberapa Daerah yang Dikuasai Rusia

Angkatan bersenjata Ukraina telah menyerang empat daerah yang dikuasai oleh pasukan Rusia. Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan bahwa militer Ukraina juga menargetkan stasiun pembongkaran yang pada gilirannya akan mencegah pasukan Rusia untuk mengerahkan cadangan tambahan.

Rusia Tuding Ukraina Lakukan Serangan di Kherson dan Luhanks

Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan yang ditargetkan di kota Kherson dan Luhansk terhadap pejabat tinggi lokal yang telah bekerja sama dengan Moskow. Untuk diketahui, sedikitnya lima rudal Himars menabrak gedung administrasi pusat di Kherson, yang diduduki pasukan Rusia sejak Maret setelah tiba dari Krimea. 

Video dari tempat kejadian menunjukkan asap keluar dari beberapa kompleks tempat tinggal. Di kota timur Luhansk, seorang jaksa pro-Rusia meninggal bersama wakilnya ketika kantor mereka diledakkan. Penyebab ledakan itu tidak segera jelas. Penasihat senior Presiden Volodymyr Zelensky, Mikhailo Podolyak, mengatakan Ukraina tidak berada di balik ledakan itu.

Berdiansk Minta Pertanggung Jawaban Ukraina atas Kasus "Pembunuhan Ganda"

Lebih jauh ke selatan, otoritas separatis yang didukung Rusia di Berdiansk juga menyalahkan Kyiv atas "pembunuhan ganda" terhadap wakil kepala administrasi sipil militer dan istrinya, yang mengepalai komisi pemilihan teritorial kota untuk referendum.

Melitapol Kembali Alami Ledakan

Pemerintah Ukraina beberkan laporan di oblast selatan Zaporizhzhia yang mengatakan bahwa pada Jumat (16/9/2022) terjadi sebuah ledakan kuat di Melitopol yang diduduki Rusia. 

“Saya berharap kaum fasis Rusia menderita kerugian, di antara personel dan peralatan mereka,” katanya. “Menunggu kabar baik dari angkatan bersenjata Ukraina.” jelas Ivan Fedorov, walikota Melitopol dikutip pada Sabtu (17/9/2022).

Vladimir Putin Mulai Bagikan Respon Atas Kekalahan Militernya di Izium

Presiden Rusia, Vladimir Putin membuat komentar publik pertamanya sejak pasukannya berhasil dipaksa mundur dari wilayah yang mereka kuasai di timur laut Ukraina. Hal tersebut dinilai menjadi sebuah langkah yang memicu kritik publik yang luar biasa keras dari komentator militer Rusia. 

Putin mengatakan dia menginvasi Ukraina karena barat ingin memecah Rusia. Dia menyeringai ketika ditanya tentang keberhasilan militer Ukraina baru-baru ini, dengan mengatakan: "Mari kita lihat bagaimana perkembangannya, bagaimana akhirnya." Putin kemudian mengatakan tidak ada yang berubah dengan tujuan akhir operasi militer khusus Moskow di Ukraina, yaitu untuk merebut Donbas.

Amerika Mantap Umumkan Tambahan Bantuan Militer untuk Ukraina

Departemen pertahanan Amerika Serikat telah mengumumkan akan memberikan tambahan bantuan militer sebesar $600 juta ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan keamanan dan pertahanan kritis negara itu. 

Secara total, pemerintahan Biden telah memberikan sekitar $15,8 miliar bantuan keamanan ke Ukraina – $15,1 miliar sejak awal invasi Rusia pada Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper