Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Ukraina memasuki benteng penting militer Rusia di Izium pada Sabtu (10/9/2022) waktu setempat. Aksi ini menandakan kemajuan pesat pasukan Ukraina melintasi wilayah timur laut dan memicu fase baru yang dramatis dalam perang yang berlangsung lebih dari enam bulan ini.
"Izium dibebaskan hari ini," kata walikota Valeriy Marchenko, dalam sebuah wawancara, mengutip The New York Times, Minggu (11/9/2022).
Sekalipun Valeriy Marchenko belum berada di kota tersebut, namun dia mengatakan telah menghubungi polisi dan layanan darurat sedang bekerja untuk membersihkan kota dari kemungkinan bahaya sebelum penduduk dapat kembali ke Izium.
Kementerian Pertahanan Rusia, yang sehari sebelumnya mengatakan bahwa mereka bergerak untuk memperkuat posisi pertahanannya di wilayah tersebut, mengonfirmasi pada Sabtu bahwa mereka telah menarik pasukannya keluar dari Izium, setelah enam bulan pasukannya mengepung dan kemudian merebut kota itu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan mundurnya pasukan merupakan langkah yang direncanakan sebelumnya, dimaksudkan untuk memperkuat upayanya di timur di mana pasukan Rusia tampak macet selama berminggu-minggu.
Mempertahankan kendali atas kota-kota besar dan kecil terkadang terbukti lemah selama perang, dan tidak segera jelas seberapa aman kendali Ukraina atas Izium dan upaya apa yang mungkin diambil Rusia untuk mencoba memenangkannya kembali.
Baca Juga
Tetapi kebebasan Izium sebagai pusat jalur kereta api penting yang direbut pasukan Rusia pada musim semi setelah pertempuran berdarah selama berminggu-minggu, dapat menandai titik balik dalam perang. Kejadian ini hanya dikerdilkan oleh kekalahan memalukan Rusia di sekitar ibu kota Ukraina, Kyiv, pada musim semi.
Tanda-tanda pertama bahwa pasukan Rusia akan mundur dari perang muncul pada Jumat malam.
“Kemarin malam, Rusia memasang bendera putih di dekat stasiun kereta api. Ada pertempuran jalanan sepanjang malam.” kata Yevhen, seorang perwira Ukraina yang berpartisipasi dalam pembebasan Izium, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon.
Dia meminta untuk diidentifikasi hanya dengan nama depannya karena khawatir mengenai keamanannya.
Banyak kabar tentang serangan Ukraina di wilayah Kharkiv, tempat Izium berada, diselimuti ketidakpastian di tengah kurangnya konfirmasi resmi, dan analis militer memperingatkan bahwa itu adalah situasi yang bergerak cepat sehingga dapat berubah setiap jam.
Tetapi serangan kilat di timur laut negara itu telah menjadi sorotan. Dalam beberapa hari, garis depan Rusia telah tertekuk, pasukan Moskow telah melarikan diri dan desa demi desa, seperti pada kota Kupiansk di utara Izium.
Layanan Keamanan Ukraina memposting foto di Telegram yang menunjukkan anggota pasukan khusus di Kupiansk.
"Kami bergerak lebih jauh!” menurut kantor berita Ukrinform.
Ketika para pejabat Ukraina merayakan pergantian peristiwa, betapapun hati-hatinya, beberapa blogger militer pro-Kremlin yang terkemuka mengungkapkan kemarahan dan frustrasi atas perkembangan yang cepat.
Seorang blogger militer Rusia, yang menggunakan nama Rusich, memiliki 278.000 pengikut di Telegram dan mengaku berada di kota itu pada Jumat, menulis bahwa penyerahan Izium adalah kemunduran kecil dan mendesak para pro-Kremlin untuk tidak putus asa.
Adapun pejabat Ukraina mengatakan mereka telah mengirim penyelidik ke kota-kota yang baru dibebaskan untuk mulai mengumpulkan bukti kejahatan perang Rusia.
Dalam pidato semalam, Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina mengatakan militer telah merebut kembali lebih dari 30 pemukiman di wilayah Kharkiv.