Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib KIB Usai Kudeta Ketua Umum PPP, Akankah Bertahan?

Koalisi Indonesia Bersatu dinilai tidak akan terpengaruh dengan konflik internal di Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.
 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Muhamad Mardiono mengajukan perubahan kepengurusan partai ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada hari ini, Selasa (6/9/2022)./Istimewa
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Muhamad Mardiono mengajukan perubahan kepengurusan partai ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada hari ini, Selasa (6/9/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Kisruh internal yang terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menjadi ujian berat bagi soliditas dan penentuan siapa calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Pilpres 2024.

Seperti diketahui, konflik di internal PPP terjadi usai Suharso Monoarfa didepak dari kursi Ketua Umum dalam Musyarakat Kerja Nasional alias Mukernas beberapa waktu lalu. 

Pengamat politik dari UIN Syahid Jakarta, Ray Rangkuti mengatakan salah satu tantangan dengan ditunjuknya Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Manoarfa itu adalah soal pembahasan capres.

Apalagi PPP akan melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dalam beberapa waktu mendatang yang agendanya membahas calon presiden.

“Ini kan tantangan berat bagi KIB, satu saja keluar rontok , karena sudah tidak memenuhi syarat. Kalau biasanya, ada orang lain yang selesaikan dulu kasusnya, KIB tidak berani melakukan karena mereka saling membutuhkan,” kata Ray, Kamis (8/9/2022).

Karena itu, ujarnya, tiga serangkai Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PPP harus tetap bersama-sama dalam koalisi untuk mengamankan posisi.

“Sejauh mana kisruh mereka akan mampu menjaga PPP berada dalam koalisi KIB, ini tantangannya. Sebab, secara formal kalau PPP keluar akan membuat koalisi ini berantakan,” ujar Ray.

Tantangan lain yang dihadapi KIB, menurutnya, adalah jika PPP kemudian memilih keluar dari koalisi dan bergabung dengan koalisi lain. Terlebih jika PPP memiliki capres di luar koalisi katanya.

“Mereka dengan evaluasinya akan tetap bertahan atau tidak,” tegas Ray.

Sementara itu, Partai Golkar sendiri menyatakan bahwa KIB masih solid dan Mardiono adalah salah satu inisiator KIB.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani menyebut tak akan ada pembahasan posisi PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam Mukernas di Banten.

Hal itu diungkap seiring penunjukan Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan dalam Mukernas tersebut.

Arsul juga memastikan hal ini berarti PPP tidak mengubah posisi dalam berkoalisi di KIB bersama Golkar dan PAN. Arsul juga menyebut Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono saat ini merupakan koordinator KIB.

"Ini artinya PPP sampai hari ini tidak berubah posisi koalisinya untuk Pilpres 2024, yakni bersama Partai Golkar dan PAN," ujar Arsul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper