Bisnis.com, JAKARTA - Sekretariat Presiden (Setpres) baru saja menerima sertifikat energi terbarukan dari PT. PLN di Istana Kepresidenan, Selasa (6/9/2022). Langkah ini memastikan transformasi energi terbarukan di lingkungan Istana secara bertahap.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono menjabarkan, pertama adalah pembangkitnya, kelistrikan, aliran, kabel-kabel diganti bertahap termasuk UPS, genset semua baru sehingga [kemampuan energi bisa bertahan] 50 tahun mungkin 100 tahun ke depan lebih lama, ujarnya di Istana Kepresidenan.
Dikatakan, lingkungan Istana juga menggunakan suplai dari energi baru terbarukan (EBT), hasil energi pakai di Istana lebih ramah lingkungan. Konsep ramah lingkungan dengan EBT ini juga akan diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami sudah mempersiapkan ini baik nanti kami ke IKN, kami sudah ramah lingkungan, pemikirannya sudah beradaptasi. Memang ada tambahan biaya Rp35 per kwh. Namun, itu tidak ada nilainya dibanding mendukung lingkungan hijau dan lingkungan yang baik. Semoga mengarah juga pada yang lainnya,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, PT. PLN turut memberikan 35 kendaraan bermotor listrik untuk dipakai di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta. Heru menyebut kendaraan roda empat listrik juga direncanakan akan dipakai di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kalau kendaraan roda empat kami berpikir itu digunakan ke IKN yang listrik, yang di sini [Istana Kepresidenan, Jakarta] sebatas roda dua. Dan meskipun kami akan beli roda 4, tetapi [transformasi] itu kami akan lakukan di IKN secara bertahap, 2023 2024 dan seterusnya kami fokus ke IKN,” katanya.
Baca Juga
Heru menjabarkan bahwa lingkungan Istana Kepresidenan di Jakarta akan menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pasca pemindahan IKN.
Saat ini lima istana kepresidenan yang ada di Indonesia sudah memakai energi terbarukan.
“Pasokan listriknya renewable dan sudah mulai dari kemarin diawali di Bogor, Cipanas, dan sekarang di Jakarta, suplai dari Kamojang sudah 100 persen, dengan diterima sertifikat itu sudah 100 persen menggunakan EBT, termasuk di Bali dan Yogyakarta,” tuturnya.
Dia menegaskan, bahwa Sekretariat Presiden akan terus mendukung tuntutan tuntutan dunia yang berubah yaitu salah satunya harus menggunakan listrik yang terbarukan. Harapanya, agar upaya tersebut bisa diikuti lembaga-lembaga pemerintah lainnya. Hal ini diyakini agar dapat memerangi kondisi perubahan iklim yang tidak terduga.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. PLN juga memberikan sebanyak 35 kendaraan bermotor itu adalah simbol kita melakukan perubahan, saving energy,” ujar Heru.