Bisnis.com, JAKARTA – China merespons kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan dengan serangkaian sanksi ekonomi terhadap pulau tersebut. Tak ketinggalan, Beijing juga mengarahkan personel militernya mendekati perbatasan dengan Taiwan.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (3/8/2022), Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengatakan akan meningkatkan frekuensi latihan militer di dekat perbatasan Taiwan mulai 4 Agustus. China Central Television mengatakan China telah meluncurkan latihan angkatan laut dan angkatan udara bersama di sekitar Taiwan.
Latihan tersebut menjadi unjuk kekuatan paling signifikan oleh China di sekitar Taiwan setidaknya sejak 1995, ketika Beijing menguji coba rudal ke laut dekat pulau itu sebagai tanggapan atas kunjungan presiden Taiwan, Lee Teng-hui, ke AS.
Saat itu, China juga mendeklarasikan zona eksklusif di sekitar area target selama pengujian, mengganggu pengiriman dan lalu lintas udara.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial.
“Semua konsekuensi harus ditanggung oleh AS dan pasukan kemerdekaan Taiwan," kata Kementerian Luar Negeri di Beijing dalam sebuah pernyataan setelah Pelosi mendarat.
Baca Juga
Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) malam dalam sebuah perjalanan untuk menunjukkan solidaritas Amerika Serikat atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, namun diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.
Meski Washington tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka, namun terikat oleh hukum AS untuk memberi pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.
China langsung mengutuk kunjungan Pelosi dan Kementerian Luar Negeri mengatakan langkah itu sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Pesawat-pesawat tempur China mendengung di garis pemisah Selat Taiwan sebelum kedatangan Pelosi. Militer China telah disiagakan dan siap meluncurkan "operasi militer yang ditargetkan" sebagai tanggapan atas kunjungannya, kata kementerian pertahanan.
PLA mengumumkan bahwa akan melakukan latihan udara dan laut bersama di dekat Taiwan mulai Selasa (2/8/2022) malam, dan uji peluncuran rudal konvensional di laut timur Taiwan.
John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan pada briefing Gedung Putih bahwa tidak ada alasan bagi Beijing untuk mengubah perjalanan ini, yang konsisten dengan kebijakan lama AS, menjadi semacam krisis atau menggunakannya sebagai dalih untuk meningkatkan agresivitas dan aktivitas militer di dalam atau di sekitar Selat Taiwan, sekarang atau setelahnya” kunjungan Pelosi.
China, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, telah berjanji akan memberikan tanggapan militer yang tidak ditentukan sebelum perjalanan Pelosi. Presiden Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Joe Biden pekan lalu bahwa dia akan “dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China” dan bahwa “siapa pun yang bermain api akan dibakar.”
"Kami akan memastikan bahwa Pelosi menjalankan kunjungan yang aman dan terjamin. Kami tidak akan terintimidasi atau terhalang dari semua komitmen keamanan kami yang lain di kawasan karena retorika China atau bahkan beberapa tindakan mereka,” ungkap Kirby seperti dikutip CNN.
Sementara itu, kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militernya itu siap untuk mengirim angkatan bersenjata yang sesuai sesuai dengan ancaman.