Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Amin Harapkan MUI Bisa Berperan di 'Luar Kandang'

Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharapkan dapat meningkatkan peran dalam upaya menghadapi tantangan global.
Majelis Ulama Indonesia./ilustrasi
Majelis Ulama Indonesia./ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat meningkatkan peran dalam upaya menghadapi tantangan global.

Dia memerinci, tantangan global yang cukup berat, salah satunya perang Rusia - Ukraina yang diperkirakan akan menyebabkan krisis geopolitik, energi, pangan, dan keuangan.

“Salah satu bahaya yang diperkirakan datang adalah krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Ini hal yang menjadi kewajiban kita (selaku) MUI untuk bersama-sama menghadapi keadaan ini. Tidak panik, tidak risau, tapi (harus) mempersiapkan diri untuk mempersiapkan pangan di berbagai daerah supaya kita tidak kekurangan pangan,” ujarnya, dikutip melalui laman WapresRI, Rabu (27/7/2022).

Tidak hanya itu, Ma’ruf melanjutkan, MUI juga diharapkan terus meningkatkan peran dalam mendampingi dan memotivasi masyarakat agar selalu siap menghadapi berbagai tantangan yang ada.

“Partisipasi MUI juga tentu diharapkan untuk (mengimbau) masyarakat supaya bersabar, berhati-hati, kemudian (agar) masyarakat juga melakukan upaya-upaya persiapan dalam menghadapi ini,” katanya.

Penyebabnya, Wapres mengatakan bahwa dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi segala bahaya dan ancaman yang diperkirakan akan datang merupakan perintah agama.

“Syekh Nawawi Al-Bantani mengatakan, ketika menafsirkan ayat khudzu hidzrakum, bersiaplah kamu menghadapi segala kemungkinan serangan musuh. Menurut beliau ayat ini juga memberikan dalil wajibnya kita bersiap diri menghadapi segala bahaya yang diduga akan datang,” terangnya.

Lebih jauh, pada kesempatan ini Wapres juga mengharapkan MUI terus meningkatkan peran dalam menjaga umat dari berbagai akidah dan pemikiran yang menyimpang.

“Menjaga umat dari apa? Dari akidah-akidah yang menyimpang, dari pikiran-pikiran yang menyimpang, dan dari cara berpikir yang tidak moderat melalui penguatan Islam wasathiyah, Islam moderat. Ini harus terus digalakkan, agar umat jangan sampai terbawa oleh pikiran-pikiran yang (terlalu) ke kanan (atau) ke kiri,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper