Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Terapkan Bio Security untuk Tekan Penyebaran Kasus PMK Hewan Ternak

Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berupaya menekan laju penyebaran kasus dengan menerapkan tindakan pengamanan bio security.
Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berupaya menekan laju penyebaran kasus dengan menerapkan tindakan pengamanan bio security. Petugas DKPP Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan PMK / Bisnis-Rachman
Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berupaya menekan laju penyebaran kasus dengan menerapkan tindakan pengamanan bio security. Petugas DKPP Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan PMK / Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyatakan akan terus berupaya menekan laju penyebaran kasus PMK di Indonesia, salah satunya dengan menerapkan tindakan pengamanan bio security.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Wiku Adisasmito menjelaskan, bio security adalah semua tindakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah segala kemungkinan penularan atau kontak dengan ternak tertular di lingkungan peternakan.

Dia mengatakan, praktek ini dapat diperluas hingga ke lintas wilayah administratif lainnya sehingga rantai penyebaran penyakit diminimalisir.

"Kita harus tepat dan ketat melaksanakan desinfeksi untuk hewan dan produk hewan, serta orang dan kendaraan setiap keluar atau masuk kandang dan saat melintasi entry atau exit point di wilayah zonasi, termasuk melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya wabah PMK ini," ujarnya, dikutip dari YouTube kanal Sekretariat Presiden, Rabu (20/7/2022).

Dia melanjutkan, selain penerapan tindak pengamanan bio security, Satgas PMK juga terus berupaya menekan laju penyebaran dengan menerapkan empat langkah Protokol Kesehatan yang ketat dan tepat.

Pertama, dengan penerapan testing menggunakan metode RT PCR pada satu peternakan, sebagai representasi keadaan di dalam peternakan. Kemudian, distribusi alat testing juga dilakukan secara masif ke daerah-daerah.

Kedua, dengan vaksinasi yakni diprioritaskan pada ternak sehat yang berada di zona merah dengan populasi ternak besar, serta angka kasus tinggi. Vaksinasi juga dilakukan di daerah-daerah yang masuk zona hijau.

"Ketiga, dengan pengobatan. Obat-obatan dan vitamin diberikan untuk mengobati gejala klinis yang tampak, serta meningkatkan imunitas dan stamina hewan ternak," ujar Wiku.

Keempat, pemotongan bersyarat terhadap hewan ternak yang terkonfirmasi PMK sesuai anjuran pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper