Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat Jaksa Agung Iryna Venediktova dan Kepala Dinas Keamanan Ukraina Ivan Bakanov. Hal tersebut dilakukan menyusul temuan ratusan proses pidana pengkhianatan serta kerja sama yang dilakukan dengan Rusia.
Dalam pidato nasional terbarunya, Zelensky mengatakan lebih dari 650 kasus dugaan pengkhianatan serta kerja sama gelap antara pejabat keamanan Ukraina dan Rusia masih dalam tahap penyelidikan.
Dilansir dari Time, Senin (18/7/2022), Zelensky mengatakan bahwa lebih dari 60 pegawai kantor kejaksaan dan keamanan tetap berhasil aman menduduki wilayah yang telah dikuasai Rusia.
“Secara khusus, lebih dari 60 pegawai kantor kejaksaan dan SBU tetap berada di wilayah pendudukan dan bekerja [sama dengan Rusia] melawan negara kita,” jelas Zelensky dikutip pada Senin (18/7/2022).
Setumpuk temuan kerja sama gelap yang dilakukan oleh para pejabat Ukraina dengan layanan khusus Rusia jelas banyak meninggalkan tanya. Namun, Zelensky berkeyakinan jawaban tersebut akan segera dikantonginya.
“Begitu banyak kejahatan terhadap keamanan nasional dan kontak hukum antara petugas di struktur penegak hukum Ukraina dengan layanan khusus Rusia menimbulkan pertanyaan yang sangat serius tentang kepemimpinan mereka masing-masing,” jelas Zelensky
Baca Juga
Menyusul temuan tersebut, Zelensky resmi memecat Jaksa Agung Iryna Venediktova dan menggantikannya dengan Oleksiy Symonenko.
Tak hanya Iryna, Zelensky juga memutuskan hak kerja Ivan Bakanov sebagai kepala SBU di dinas keamanan Ukraina.
Sebelum dipecat, akanov banyak mendapat kecaman publik belakangan ini, lantaran dirinya diduga telah melakukan berbagai pelanggaran keamanan. Meskipun tidak dirinci secara jelas apa saja bentuk pelanggaran yang dilakukan Bakanov, Zelensky telah berencana memecat kerabat kecilnya ini sejak bulan lalu.