Bisnis.com, JAKARTA - Serangan rudal Himars milik Ukraina menewaskan sedikitnya tujuh orang setelah menghantam sebuah gudang senjata kota Nova Kakhovka, yang dikuasai Rusia di wilayah Kherson. Dikabarkan rudal tersebut merupakan bantuan Amerika Serikat (AS).
Serangan itu menghantam sebuah gudang di dekat jalur kereta api utama dan sebuah bendungan di Sungai Dnipro. Dikutip dari TheGuardian.com, Rabu (13/7/2022), pencitraan dari sistem kebakaran global milik NASA menunjukkan sejumlah kebakaran di gedung-gedung di sekitar lokasi ledakan.
Kyiv menyatakan serangan itu menghancurkan gudang senjata, menghantam artileri, hingga kendaraan lapis baja milik Rusia. Ukraina juga melakukan operasi khusus untuk tawanan militer di wilayah yang dikuasai Moskow.
Pejabat lokal yang didukung Rusia menuduh Ukraina merusak infrastruktur sipil. Mereka menyatakan bahwa ledakan itu adalah hasil dari serangan sistem rudal Himars AS yang baru dipasok Ukraina. Dilaporkan bahwa sejumlah serangan baru-baru ini di gudang amunisi dan pusat komando Rusia dilakukan dengan menggunakan rudal yang sama.
Sementara itu, di wilayah Donetsk, tim layanan darurat Ukraina terus menggali korban yang terperangkap di apartemen akibat serangan Rusia di sebuah blok di Chasiv Yar dengan jumlah korban tewas telah mencapai 38 orang. Menurut tim penyelamat, jenazah terakhir yang ditemukan adalah seorang anak.
Layanan darurat juga terus menggali untuk menyelamatkan lima orang yang terperangkap di bawah bangunan lima lantai yang runtuh.
Baca Juga
Serangan semalam di Nova Kakhovka adalah yang keempat kalinya dalam beberapa hari terakhir dilakukan Ukraina dengan sasaran pergudangan di kota itu. Beberapa analis memperkirakan Ukraina juga akan menghancurkan kedua gudang senjata utama Rusia yang melayani kota Kherson.
Pasukan Rusia sebagian besar telah menduduki provinsi Kherson, yang terletak di sebelah kiri semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014. Rusia telah merebut kota utama provinsi itu yang juga disebut Kherson pada 3 Maret llau. Kota itu adalah kota besar pertama yang jatuh setelah dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina pada akhir Februari.