Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dimakamkan hari ini, Selasa (12/7/2022) di Tokyo, Jepang, empat hari setelah dia ditembak saat berkampanye untuk Partai Demokrat Liberal yang berkuasa.
Dilansir dari Bloomberg, pemakaman Abe di kuil Zojoji Tokyo ini hanya dihadiri oleh keluarga dan rekan dekat Abe serta media. Namun, yang lainnya terlihat mendatangi kuil untuk memberikan penghormatan terakhir. Adapun peringatan skala besar akan diadakan di kemudian hari.
Kerumunan orang berbaris di jalan-jalan di luar kuil Zojoj. Mobil jenazah yang membawa jenazah Abe terlihat mulai memasuki kuil di mana istrinya Akie duduk di kursi depan. Upacara dimulai pukul 13.00 waktu Tokyo (11.00 WIB).
Jenazah Abe sebelumnya dibawa melalui jalan-jalan Tokyo dalam perjalanan ke Kantor Perdana Menteri, di mana perdana menteri saat ini Fumio Kishida dan sejumlah pejabat sedang menunggu untuk memberikan penghormatan. Iringan kemudian melewati parlemen, tempat Abe menjabat selama lebih dari 25 tahun.
Sehari sebelumnya, ribuan politisi, diplomat, dan pemimpin bisnis melayat jenazah Abe yang disemayamkan di kuil. Para pelayat juga membanjiri tempat-tempat termasuk markas besar Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Tokyo dan tempat di mana dia ditembak hingga meninggal.
"Saya akan mengangkat isu-isu yang sangat disukai oleh mantan Perdana Menteri Abe, tetapi tidak dapat membuahkan hasil," kata Kishida pada konferensi pers, dilansir Bloomberg, Selasa (12/7/2022).
Baca Juga
Upaya Kishida tersebut termasuk mencoba mengubah konstitusi pasifik Jepang untuk mengklarifikasi legalitas militernya Kishida.
Polisi mengatakan Tetsuya Yamagami, tersangka penembak Abe mengakui bahwa penyerangan yang dia lakukan terkait dendam terhadap sekte agama tertentu. Ia mengatakan penembakan tersebut merupakan bentuk kekesalan setelah ibunya menjadi anggota sekte dan memberikan sumbangan besar hingga bangkrut.
Dia menargetkan Abe dengan keyakinan bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan sekte tersebut. Ia juga menyangkal adanya motif politik di balik aksinya tersebut.
Tomohiro Tanaka, Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia cabang Jepang atau dikenal sebagai Gereja Unifikasi mengakui bahwa ibu dari Yamagami adalah anggota gereja tersebut.
Meski begitu, dia menolak untuk mengomentari terkait 'sumbangan besar' yang dimaksud. Namun, dia memastikan bahwa Shinzo Abe ataupun Tesuya Yamagami bukan anggota gereja Unifikasi.
"[Shinzo] Abe bukan penasihat gereja," katanya, dikutip dari Channel News Asia (12/7/2022).
