Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden dan Xi Jinping Bakal Bicara via Telepon, Akan Bahas Apa?

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping, dalam waktu dekat akan berbincang via telepon. Sejumlah isu penting bakal menjadi bahasan.
Xi Jinping, mendengarkan Joe Biden berbicara di Pusat Pembelajaran Studi Internasional di South Gate, California, AS, Jumat, (17/2/2012). Saat itu keduanya masih sama-sama menjabat Wakil Presiden. Bloomberg - Tim Rue
Xi Jinping, mendengarkan Joe Biden berbicara di Pusat Pembelajaran Studi Internasional di South Gate, California, AS, Jumat, (17/2/2012). Saat itu keduanya masih sama-sama menjabat Wakil Presiden. Bloomberg - Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan kembali berbicara via telepon dalam beberapa minggu mendatang. Rencana pembicaraan antara keduanya telah diungkap Biden pada bulan lalu meski waktu tepatnya belum disebutkan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi sehari sebelumnya. Selama lebih dari lima jam, kedua Menlu mendiskusikan persiapan dan dasar bagi panggilan telepon antara Biden dan Xi.

"Mengenai Presiden Xi dan Presiden Biden, harapan kami adalah bahwa mereka akan memiliki kesempatan untuk berbicara dalam beberapa minggu ke depan," kata Blinken kepada wartawan saat singgah di Bangkok, Thailand, dilansir Bloomberg, Senin (11/7/2022).

Pembicaraan Biden dan Xi kemungkinan akan mencakup dukungan China terhadap invasi Rusia. Diketahui, AS telah meningkatkan kritik terhadap China atas dukungan diplomatiknya terhadap Rusia setelah invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Selain itu, Gedung Putih juga sedang mempertimbangkan untuk membatalkan beberapa tarif yang dikenakan oleh pemerintahan Trump terhadap China. Namun demikian, Biden mengatakan bahwa peninjauan sedang berlangsung dan dia belum membuat keputusan.

Di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali, Wang mengatakan kepada Blinken bahwa China tidak netral dalam perang Rusia-Ukraina. Dia menyebut panggilan telepon Xi dengan Putin baru-baru ini sebagai bukti dukungan berkelanjutan Beijing terhadap Moskow.

Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembicaraan antara Blinken dan Wang cukup kosntruktif. Kedubes China juga mengatakan hubungan AS-China belum keluar dari kesulitan yang disebabkan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Pernyataan China itu juga memperingatkan AS agar tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, menyarankan Paman Sam untuk tidak membentuk aliansi melawan China dan mengatakan Washington tidak boleh ikut campur dalam urusan internal negara itu, termasuk di Hong Kong dan Xinjiang.

Pada perkembangan lain, Blinken juga mengatakan AS mengawasi dengan cermat perkembangan politik di Sri Lanka, dan mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Dia mengatakan AS sedang mencari cara untuk menekan rezim di Myanmar, sambil mencatat bahwa dia belum melihat perkembangan positif di negara itu sejak kudeta tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper