Bisnis.com, JAKARTA - Hari Raya Iduladha sudah di depan mata, kenali tujuh perayaan unik dalam merayakan hari kurban tersebut.
Umat Islam tengah bersiap untuk menyambut Hari Raya Iduladha yang jatuh pada hari Minggu (10/7/2022).
Selain salat Iduladha dilanjutkan dengan memotong hewan kurban. Nyatanya, ada beragam tradisi unik saat perayaan Hari Raya Iduladha di beberapa daerah.
Berikut tujuh tradisi Iduladha penuh makna di berbagai daerah yang dihimpun oleh Bisnis.com:
1. Tradisi Apitan di Semarang
Tradisi Iduladha Apitan biasa dirayakan di Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Apitan ini merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang diberikan oleh Allah SWT.
Di Semarang, tradisi ini biasa diisi dengan pembacaan doa yang dilanjutkan dengan arak-arakan hasil tani, ternak, dan nantinya hasil tani yang diarak ini akan diambil secara berebutan oleh masyarakat setempat.
Tradisi Apitan dipercaya menjadi kebiasaan para Wali Songo dahulu kala sebagai ungkapan rasa syukur di perayaan Iduladha. Selain gunungan berupa hasil tani atau arak-arakan ternak, masyarakat yang menyaksikan Apitan juga akan disuguhkan dengan hiburan khas kearifan lokal.
Baca Juga
2. Tradisi Grebeg Gunungan
Tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Yogyakarta ini, sepintas hampir mirip dengan tradisi Apitan dari Semarang.
Warga muslim Yogyakarta akan mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman. Arak-arakan hasil bumi ini berjumlah tiga buah gunungan yang tersusun dari rangkaian sayur-mayur dan buah.
Masyarakat setempat percaya, apabila berhasil mengambil hasil bumi yang disusun dalam bentuk gunungan, bisa mendatangkan rezeki.
3. Tradisi Gamelan Sekaten Cirebon
Terdapat sebuah tradisi perayaan Iduladha dari Cirebon, Jawa Barat, yang dipercaya merupakan dakwah dari Sunan Gunung Jati sebagai penyebar agama Islam di tanah Cirebon.
Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan.
Rangkaian Gamelan dibunyikan sesaat setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
4. Tradisi Meugang Aceh
Sejak zaman kerajaan, tradisi Meugang Aceh terus dilakukan hingga sekarang. Meugang adalah tradisi menyembelih kurban seperti kambing atau sapi yang dilakukan saat bulan Ramadhan Idul Adha.
Nantinya, daging yang disembelih itu nantinya akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, tradisi ini digelar sebagai ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh.
Selain membagikan daging secara gratis umat Islam di Aceh juga akan mengolah daging yang ada menjadi hidangan untuk dimakan bersama keluarga.