Bisnis.com, JAKARTA--Para pemimpin Uni Eropa sepakat memberi Ukraina status kandidat resmi untuk bergabung dengan kelompok 27 negara tersebut.
Langkah geopolitik berani itu dipuji oleh Kyiv dan Uni Eropa sendiri sebagai "momen bersejarah".
Meskipun Ukraina membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk akhirnya bergabung dengan blok tersebut, keputusan untuk secara resmi menerimanya sebagai kandidat adalah simbol niat UE untuk menjangkau keanggotaannya jauh ke dalam bekas Uni Soviet.
"Orang-orang Ukraina milik keluarga Eropa. Masa depan Ukraina adalah bersama UE," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell.
"Hari ini menandai awal dari perjalanan panjang yang akan kita jalani bersama, katanya menambahkan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (24/6).
Invasi Rusia ke Ukraina mendorong Kyiv untuk secara resmi mengajukan status kandidat dan meminta UE untuk mempercepat persetujuannya.
Baca Juga
"Masa depan Ukraina ada di UE," cuit Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menyambut keputusan UE sebagai "momen unik dan bersejarah".
Enam tahun setelah warga Inggris memilih untuk meninggalkan UE, tetangga Ukraina, Moldova, juga diberikan status kandidat selain Georgia.
Negara bekas Soviet lainnya juga diberitahu bahwa mereka akan mendapatkan hal yang sama setelah memenuhi lebih banyak persyaratan.
Para pemimpin Uni Eropa menekankan negara-negara itu akan memiliki banyak "pekerjaan rumah" yang harus dilakukan.
"Saya yakin bahwa mereka (Ukraina dan Moldova) akan bergerak secepat mungkin dan bekerja sekeras mungkin untuk menerapkan reformasi yang diperlukan," kata ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers.
Lampu hijau Uni Eropa itu adalah sinyal ke Moskow bahwa Ukraina, dan juga negara-negara lain dari bekas Uni Soviet, tidak dapat lagi menjadi bagian dari lingkup pengaruh Rusia, ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Ukraina, Chentsov Vsevolod.