Bisnis.com, JAKARTA - Seorang klien perusahaan Alibaba telah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu karyawan wanitanya dalam perjalanan kerja.
Adapun Zhang Guo, pelaku pelecehan tersebut telah ditahan selama hampir satu tahun. Saat ini masa tahanannya masih tersisa sekitar delapan bulan.
Dilansir dari BBC, Kamis (23/6/2022), kejadian tersebut bermula saat wanita tersebut dipaksa minum alkohol sebelum akhirnya si pelaku melancarkan aksinya. Kasus ini pun viral di media sosial China, Weibo.
Karyawan Alibaba tersebut mengungkapkan pelecehan yang dialaminya ke publik pada Agustus tahun lalu. Dia menyebut perusahaan telah gagal mengambil tindakan.
Pasalnya, dalam laporan setebal 11 halaman yang diterbitkan pengadilan, wanita itu juga mengatakan seorang manajer yang lebih senior juga memperkosanya di kamar hotel saat dia tidak sadarkan diri setelah mabuk akibat minuman keras musim panas lalu.
Berdasarkan penuturan pengadilan di kota timur Jinan, serangan itu terjadi selama dua hari yakni saat pertemuan pertama di sebuah restoran dan keesokan harinya di kamar hotel Zhou.
Baca Juga
Dia mengatakan, manajer memaksanya melakukan perjalanan ke kota Jinan, yang berjarak sekitar 900 km dari kantor pusat Alibaba di Hangzhou, untuk pertemuan dengan klien.
Dia lantas menuduh atasannya tersebut memerintahkan dirinya untuk minum alkohol dengan rekan kerja saat makan malam. Saat dia tidak sadarkan diri, manajernya melakukan perbuatan tidak senonoh.
Wanita itu mengatakan dia memperoleh rekaman kamera pengintai yang menunjukkan manajernya telah masuk ke kamarnya empat kali pada malam hari.
Setelah kembali ke Hangzhou, wanita tersebut mengatakan bahwa insiden tersebut telah dilaporkan ke departemen sumber daya manusia (SDM) Alibaba dan meminta agar manajer tersebut dipecat. Manajer tersebut kemudian dipecat, tetapi kasus pidana terhadapnya kemudian dibatalkan.
Dia menyayangkan perusahaan yang tidak mengambil tindakan lebih lanjut. Sayangnya lagi, dirinya justru kemudian dipecat dari perusahaan.
Pemecatan tersebut terjadi pada Desember tahun lalu. Surat pemecatannya mengatakan dia telah menyebarkan kebohongan yang merusak reputasi perusahaan.
Kasusnya telah menjadi berita utama dan memicu banyak komentar, menyoroti pelecehan yang dihadapi wanita China di tempat kerja. Klien kemudian berencana untuk mengajukan banding.
Sebagian besar kasus kekerasan seksual tidak sampai ke pengadilan di China. Yang berujung pada hukuman juga lebih sedikit dari yang dilaporkan.