Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhan Prabowo Akui Kecanggihan Pesawat Buatan PTDI

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengakui kecanggihan pesawat buatan PTDI.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan arahan pada acara Seremoni Serah Terima 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kepada Kementerian Pertahanan di Hanggar Aircraft Services PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022). Bisnis/Rachman
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan arahan pada acara Seremoni Serah Terima 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kepada Kementerian Pertahanan di Hanggar Aircraft Services PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah menyerahkan 1unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) Full Mission dan unit Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS) Full Mission kepada Kementerian Pertahanan RI untuk TNI Angkatan Laut.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengapresiasi kondisi PTDI yang saat ini lebih mencerminkan industri teknologi tinggi. Rencananya, pesawat-pesawat tersebut akan dioperasikan oleh Skadron 800 Puspenerbal untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan menunjang kebutuhan operasi Puspenerbal.

“Hari ini kita menyaksikan suatu penyerahan, hasil kerja PTDI untuk memperkuat TNI. Wilayah kita sama dengan seluruh Eropa, Eropa 27 negara kita 1 negara, mereka punya 27 Angkatan Udara untuk melindungi mereka, mereka punya 20an Angkatan Laut untuk melindungi mereka, kita hanya punya TNI, untuk itulah TNI harus kuat,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (15/6/2022).

Adapun, Pesawat CN235-220 MPA dengan tail number AX-2349 ini merupakan pesawat ke-6 yang dikirimkan PTDI untuk TNI Angkatan Laut sejak 2013 yang secara khusus difungsikan sebagai pesawat patrol maritim, dibekali dengan Mission System yang terintegrasi ke dalam Mission Management System (MMS) dari Nexeya dan beberapa perangkat pendukung misi seperti High Performance Search Radar dengan kemampuan deteksi sejauh 200 Nautical Mile (NM) yang dapat melakukan surveillance atas wilayah permukaan laut secara continue 360o ke segala arah.

Dengan tambahan kemampuan Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Inverse Synthetic Aperture Radar (ISAR), maka Search Radar yang terpasang dapat memberikan kemampuan tidak hanya mendeteksi keberadaan target, tetapi juga dapat memberikan tampilan citra dari target sejauh 60 NM, jauh sebelum adanya visual contact.

Pesawat yang ditenagai oleh mesin General Electric CT7-9C ini juga dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS) sebagai sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal dan Forward Looking Infra-Red (FLIR) untuk mendeteksi/mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi, baik dalam kondisi siang maupun malam hari.

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan di samping kemampuan untuk misi operasi patrol maritim, pesawat yang diserahkan ini juga merupakan pesawat PTDI pertama yang telah dimodifikasi dan ditingkatkan pada seluruh avionic system-nya dengan menggunakan teknologi terbaru full glass cockpit dan display digital yang terintegrasi, dimana untuk komposisi TKDN-nya sendiri sudah mencapai 42,56 persen.

Dengan seluruh modifikasi dan pengembangan mission system tersebut, telah terserap 122.000 man hour PTDI di area Engineering, dimana 30,1 persen di antaranya merupakan engineer milenial kebanggaan PTDI. Sedangkan, jumlah man hour yang terserap di area Produksi adalah 393.000 man hour, dengan kontribusi tenaga milenial yang sudah mencapai 40 persen.

Adapun Helikopter AS565 MBe Panther merupakan Helicopter Naval Version hasil produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, yang kemudian dilanjutkan pengembangan dan integrasi AKS-nya oleh PTDI. PTDI melakukan pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut.

Helikopter AS565 MBe Panther Full Mission AKS mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS), yang dapat beroperasi optimal di area laut dangkal, maupun laut dalam. Helikopter AKS ini dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran dan melancarkan serangan torpedo di perairan.

Heli AKS ini sudah menjalani serangkaian kegiatan uji, meliputi Flight Performance Test, Flying Qualities, Affected System Test, Torpedo Initial Test dan Sonar Initial Test guna memastikan bahwa seluruh sistem yang terpasang tidak mengubah karakteristik terbang helikopter secara signifikan. Selain itu juga memastikan seluruh operasi dapat dilakukan dengan aman, di mana jumlah terbang yang telah digunakan dalam serangkaian uji tersebut adalah 110 Flight Hour.

Helikopter AS565 MBe Panther ini disiapkan untuk melengkapi Alutsista Puspenerbal sebagai Helikopter AKS di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1. Dilengkapi dengan mesin ganda Turbomeca Arriel 2C Turboshaft, Helikopter AKS ini mampu terbang dengan kecepatan maksimum 306 km/jam atau 165 Knot, dengan capaian ketinggian maksimum hingga 5.865 meter atau 19.242 kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper