Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa negaranya tidak pernah berkompromi dalam negosiasi tidak langsung bersama Amerika Serikat guna memulihkan kesepakatan Nuklir 2015 dengan sejumlah negara maju.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tidak menyebutkan kompromi dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ketika mereka bertemu di Teheran awal bulan ini.
Khamenei mengatakan kepada Emir Qatar bahwa pihaknya selalu mengatakan negosiasi harus menghasilkan keputusan, atau tidak hanya membuang-buang waktu, dan Amerika Serikat tahu apa yang harus dilakukannya.
“Sangat jelas dari konteks pernyataan pemimpin kami bahwa bola ada di tangan AS, yang harus membuat keputusan politik yang bijaksana untuk memenuhi kewajibannya,” katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (23/5/2022).
Adapun, pernyataan Jubir Kemenlu Iran itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menyatakan bahwa pemimpinan Iran telah menyatakan kesiapannya untuk berkompromi mengenai 'arsip nuklir Iran' seperti dikutip di surat kabar Jerman Handelsblatt .
Khatibzadeh menyatakan telah terjadi kesalahan terjemahan sehingga menimbulkan salah pengertian.
Baca Juga
Kementerian Luar Negeri Qatar kemarin menyatakan menteri itu salah mengutip tentang komentar 'kompromi' yang dimaksud Iran.
Pada Jumat lalu, Sheikh Tamim telah menyatakan optimisme selama konferensi pers di Jerman bahwa Iran dan AS dapat mencapai kesepakatan tentang kesepakatan nuklir. Dia juga menegaskan kembali kesiapan Qatar untuk membantu.
Majed Mohammad al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Doha sangat optimistis tentang kemajuan dalam pembicaraan nuklir untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan Teluk.
“Kami berharap kesepakatan yang memuaskan semua pihak dan menjamin hak Iran untuk menggunakan energi nuklir secara damai akan tercapai sesegera mungkin,” kata al-Ansari.