Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhan Sjafrie Tegaskan Posisi Indonesia di Tengah Konflik Geopolitik

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan sikap pemerintahan Prabowo Subianto terhadap konflik geopolitik yang terjadi.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin seusai raker dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025)/Bisnis-Annisa Nurul Amara
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin seusai raker dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025)/Bisnis-Annisa Nurul Amara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan posisi pemerintah dalam merespons konflik antara Iran dan Israel belum lama ini.

Dia menekankan bahwa Indonesia tidak terlibat dalam konflik, tetapi pemerintah memiliki perhatian penuh terhadap penderitaan manusia imbas perang antar negara.

“Kita nggak terlibat konflik yang ada di negara itu, tetapi concern yang ada di Indonesia adalah penderitaan kemanusiaan,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).

Sjafire menuturkan bahwa perang yang terjadi sejak 7 Oktober antara Hamas dan Israel setidaknya telah mengakibatkan 60 ribu korban jiwa. “Jadi konsentrasi presiden untuk lakukan diplomasi, berehentilah berkonflik,” ujarnya.

Dengan demikian, Sjafire mendorong agar negara-negara yang saat ini masih berkonflik dapat menghentikan pertikaian dengan solusi yang bermanfaat.

“Marilah duduk sama-sama agar kita bisa dapatkan  solusi yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Jangan jadikan persenjataan jdi ajang korbannya jumlah manusia yang nggak berdosa,” tutur dia.

Lebih jauh, dia juga menyebut bahwa filosofi Indonesia bagi kepemimpinan nasional adalah seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Sebab itu, Indonesia menempatkan diri dengan politik bebas aktif.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto juga menekankan bahwa Indonesia memegang teguh prinsip non-blok, dan menempatkan persahabatan antarbangsa sebagai fondasi utama dalam politik luar negerinya. 

Dia mengutip filosofi yang mencerminkan semangat keterbukaan dan kerja sama: “Seribu teman, masih kurang. Satu musuh sudah terlalu banyak.” 

“Indonesia memilih jalur non-blok dan ingin menjadi teman bagi semua negara,” lanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper