Bisnis.com, JAKARTA – Pangeran Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menjadi Presiden baru Uni Emirat Arab (UEA) menggantikan kakaknya, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan yang meninggal pada Jumat (13/5).
Dikutip melalui laman Al Jazeera, Kantor berita pemerintah, WAM mengumumkan bahwa Dewan Tertinggi Federal Uni Emirat Arab (UEA) memilih Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan sebagai presiden ketiga dari Negara tersebut.
"Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dipilih oleh Dewan Tertinggi Federal," kata kantor berita WAM yang dikelola negara seperti dikutip dari Al Jazeera, dikutip Sabtu (14/5/2022).
Adapun, terpilihnya putra mahkota tersebut pada hari Sabtu (14/5) terjadi setelah wafatnya Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan pada Jumat (13/5).
Adapun, sosok Pangeran MBZ diketahui cukup dekat dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Beberapa kali keduanya bertemu dalam sejumlah kesempatan.
Pertemuan Jokowi dan Pangeran MBZ pertama kali terjadi saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab pada September 2015.
Berdasarkan keterangan resmi Setkab, Minggu (13/9), Putra Mahkota Mohamed bin Zayed Al Nahyan menyambut kedatangan Jokowi di Bandara Internasional Abu Dhabi. Pertemuan keduanya dilakukan untuk membahas sejumlah peluang kerja sama ekonomi dan investasi.
Pangeran MBZ kemudian kunjungan balasan ke Indonesia pada 2019. Dalam kunjungan tersebutm dihasilkan 12 kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan UEA.
Kedekatan Jokowi dan Pangeran MBZ juga semakin mempererat hubungan Indonesia dan UEA. Kedua negara diketahui saling bertukar nama jalan. Indonesia memberi nama jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II elevated menjadi jalan ayang Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ).
Adapun, UEA memberikan nama jalan Presiden Joko Widodo atau Joko Widodo Street di di salah satu ruas jalan utama, yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan area kedutaan.
Kawasan itu merupakan area strategis yang ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik, seperti Kedutaan Besar Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi, dan sebagainya.
Pemberian nama jalan tersebut merupakan inisiatif langsung dari Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata PEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Selain saling memberi nama jalan, hubungan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab juga sangat harmonis dalam beberapa tahun terakhir. Hubungan kedua negara sendiri telah terjalin selama lebih dari 45 tahun, tepatnya sejak tahun 1976.
“Hubungan itu kalau saya pikir insyaallah dengan UAE sekarang, hubungan Jakarta itu yang paling enak, paling mesra di dunia dengan UAE,” kata Dubes RI untuk UEA Husin Bagis dikutip dari laman Setkab, Kamis (4/11/2021).
Tidak hanya itu, kemesraan Presiden Jokowi dan Pangeran MBZ juga ditunjukkan dengan seringnya mereka berkomunikasi melalui telepon. Keduanya juga kerap saling berbalas kunjungan. Mohammed Bin Zayed tercatat pernah datang ke Istana Bogor, Jawa Barat, pada 24 Juli 2019. Presiden Jokowi pun pernah berkunjung ke Abu Dhabi dan bertemu Mohammed Bin Zayed pada 12 Januari 2020.
“Kedekatan itu bisa ditunjukkan tidak saja dengan hasil-hasil yang ada tetapi sering telepon, sebulan-dua bulan. Apakah Pak Jokowi yang telepon atau His Highness. Sering sekali komunikasi. Bahkan nanti saya rencana kalau bisa tiap tahun Pak Jokowi datang ke mari sebab orang Arab itu kan punya kebiasaan sering dikunjungi,” ujar Husin.
Tak hanya memberi nama jalan, Pangeran MBZ juga membangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Presiden Joko Widodo. Letak masjid tersebut di Jalan Presiden Joko Widodo yang juga dilintasi Presiden Joko Widodo pada sore itu.