Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Indonesia 12 Mei: Kasus Positif Tambah 335, Kasus Aktif Turun 464

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (12/5/2022), makin turun, namun penambahan kasus positif infeksi Virus Corona masih ratusan.
Petugas Kesehatan mengambil sampel lendir dari tenggorokan saat tes usap (swab test) Covid-19 PCR massal di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan, di Medan, Sumatra Utara./Antara
Petugas Kesehatan mengambil sampel lendir dari tenggorokan saat tes usap (swab test) Covid-19 PCR massal di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan, di Medan, Sumatra Utara./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (12/5/2022), makin turun. Akan tetapi, penambahan kasus positif infeksi Virus Corona masih ratusan.

Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 335 orang pada hari ini.

Sementara, kasus aktif atau pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, turun atau berkurang 464 orang dan kini di bawah 5.000 orang.

Penambahan ini menjadikan total kasus konfirmasi Virus Corona di Indonesia menyentuh angka 6.049.876 orang.

Sementara itu, kasus pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 785 pasien pada hari ini.  Alhasil, akumulasi kasus sembuh akibat Covid-19 di Tanah Air mencapai 5.888.571 pasien. Adapun korban meninggal akibat pandemi Covid-19 bertambah 14 orang menjadi 156.438 jiwa. 

Kasus aktif Covid-19 mulai menyusut setelah Indonesia mengalami gelombang pada saat varian Omicron. Saat ini, ada 4.867 pasien yang tengah terpapar.

Di sisi lain, total vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 199.450.667 penerima. Sedangkan dosis kedua 165.969.135 dan dosis ketiga 41.955.944.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa Indonesia secara de facto telah memasuki status endemi Covid-19.

Dia menilai, Indonesia sudah mulai melakukan transisi dari pandemi menuju fase endemi. Menurutnya, hal itu didasarkan pada beberapa indikator dan dari data-data yang ada.

"Intinya pokoknya dilihat dari angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada," ujarnya, Kamis (12/5/2022).

Muhadjir menyatakan, berdasarkan survei internal yang telah dilakukan Kemenko PMK di 18 rumah sakit DKI Jakarta pada Februari 2022, saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah turun di peringkat ke-14.

 "Yang paling tinggi kematian itu kanker, kemudian pneumonia, pneumonia nonspesifik, dan sekarang Covid-19 yang meninggal sudah di ranking 14. Jadi sudah bukan lagi ancaman," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper