Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Istana Tunggu Evaluasi Mudik Lebaran Untuk Transisi Endemi Covid-19

Pemerintah menunggu evaluasi mudik Lebaran 2022 untuk meluruskan informasi soal transisi status pandemi menjadi endemi Covid-19.
Sejumlah pegawai PT Kahatex berjalan keluar kawasan pabrik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, per 27 Mei 2020 sebanyak 3.066.567 pekerja dikenai pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sejumlah pegawai PT Kahatex berjalan keluar kawasan pabrik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, per 27 Mei 2020 sebanyak 3.066.567 pekerja dikenai pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi mudik Lebaran Idulfitri 1443 H sebelum memasuki skema menuju endemi Covid-19 di Tanah Air.

Abraham menyatakan pemerintah masih menunggu evaluasi mudik Lebaran 2022 untuk meluruskan informasi soal persiapan transisi status pandemi menjadi endemi Covid-19.

"Untuk skema menuju endemi pemerintah masih akan menunggu evaluasi beberapa minggu pascamudik Lebaran. Kami berharap tidak akan terjadi lonjakan lagi seperti di negara lain. Pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan," katanya kepada wartawan, Kamis (5/5/2022).

Lebih lanjut, dia menyebut, sejak 24 Maret—4 Mei 2022, kasus Covid-19 di Tanah Air mulai terkendali, sebab berdasarkan pada data reproduction rate (Rt) menunjukan tingkat konsisten di angka 1.

"Per 3 Mei 2022, 107 kasus per hari, angka kematian 18 per hari, dan angka kasus aktif tinggal 6.951 sehingga ini merupakan hal yang patut kita syukuri dan apresiasi kepada nakes, TNI/Polri, dan satgas yang terus mengingatkan protokol kesehatan," tuturnya.

Abraham pun menegaskan pemerintah tidak akan terburu-buru mengubah status pandemi menjadi endemi Covid-19, meski beberapa indikator menunjukkan perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper