Bisnis.com, UKRAINA - Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova menuding Rusia menggunakan pemerkosaan sebagai taktik perang. Dia bahkan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
Melansir laman Channel News Asia, Rabu (4/5/2022), saat mengunjungi Kota Irpin yang hancur di dekat Kyiv, Venediktova mengatakan Ukraina sedang mengumpulkan informasi tentang tuduhan pemerkosaan, penyiksaan, dan dugaan kejahatan perang lainnya oleh pasukan Rusia.
Venediktova mengatakan tuduhan itu termasuk pemerkosaan terhadap wanita, pria, anak-anak dan seorang wanita tua.
"Saya yakin sebenarnya itu adalah strategi (perang). Ini, tentu saja, untuk menakut-nakuti masyarakat sipil melakukan segalanya untuk (memaksa Ukraina) menyerah," katanya.
Dia tidak memberikan rincian spesifik dari tuduhan pemerkosaan. Dia mengatakan beberapa korban tetap di Ukraina dan takut berbicara karena takut pasukan Rusia kembali.
Venediktova pun mengatakan Putin memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di Ukraina sebagai panglima angkatan bersenjata Rusia. Mengingat intervensi militer Rusia di bekas republik Soviet Georgia, wilayah Chechnya Rusia, Suriah dan di Ukraina pada tahun 2014.
“Putin adalah penjahat perang utama abad ke-21,” katanya,
"Jika kita berbicara tentang kejahatan agresi, kita semua tahu siapa yang memulai perang ini, dan orang ini adalah Vladimir Putin," pungkasnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Maret menolak komentar Presiden AS Joe Biden yang mengatakan Putin adalah penjahat perang.
Rusia sebelumnya telah membantah menargetkan warga sipil dan telah menolak tuduhan bahwa pasukannya telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Kremlin belum menanggapi permintaan untuk mengomentari tuduhan tersebut dan telah menolak sejumlah pernyataan sebelumnya yang menyebut bahwa Putin adalah penjahat perang.