Bisnis.com, JAKARTA--Perang di Ukraina timur memasuki fase kritis setelah Rusia mengerahkan lebih banyak unit tempur, sementara pasukan Ukraina mencoba mempertahankan basis yang dihantam oleh serangan roket selama berminggu-minggu.
Militer Ukraina mengakui kehilangan wilayah di dua area berbeda dari garis depan panjang yang mereka pertahankan. Kekalahan itu mencerminkan jumlah pasukan Rusia yang lebih banyak dikerahkan serta meningkatkan taktik perang negara itu.
Pada dasarnya pasukan Ukraina mempertahankan tiga sisi dari kantong yang melemah perlahan di timur, sedangkan satu-satunya jalur pasokan mereka mengalir dari barat. Risikonya, jika Rusia membuat kemajuan, beberapa unit terbaik tentara Ukraina yang tidak memiliki perlindungan dari udara akan terputus.
Militer Ukraina mengatakan kemarin bahwa Rusia telah memindahkan dua kelompok taktis batalyon dari Divisi Serangan Lintas Udara ke-76 dari kota Belgorod Rusia ke daerah Izium di dalam Ukraina seperti dikutip CNN.com, Kamis (28/4). Demiian juga dengan unit rudal jelajah.
Tujuan yang diumumkan Kremlin adalah untuk mengamankan semua wilayah Luhansk dan Donetsk. Militer Rusia juga mengincar koridor darat permanen yang menghubungkan wilayah Rusia dengan Krimea di sepanjang pantai Ukraina.
Modus operandi Rusia tampaknya serupa di mana pun lokasinya: berhari-hari dan kadang-kadang berminggu-minggu melakukan serangan artileri berat, rudal, dan udara yang menghancurkan kota-kota besar dan kecil. Serangan itu diikuti oleh gerak maju yang lambat dari pasukan lapis baja.
Baca Juga
Di wilayah Donetsk, fokus Rusia adalah merebut dua kota penting: Sloviansk dan Kramatorsk, yang keduanya sempat dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014.
Unit pasukan Rusia mencoba maju ke arah pusat dari tiga arah. Mereka berada dalam jarak 10 mil dari Sloviansk saat foto udara gambar muncul yang menunjukkan jembatan di tenggara kota yang telah diledakkan.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya baru-baru ini telah menyarankan serangan itu dipercepat yang didukung dari udara. Rusia mengklaim 50 formasi Ukraina telah ditembaki oleh pesawat tempurnya dalam 24 jam sebelumnya.
Institute for the Study of War (ISW) di Washington mengatakan taktik Rusia tampaknya telah meningkat.
“Pasukan Rusia maju ke beberapa jalan yang kira-kira paralel dalam jarak yang mendukung satu sama lain sehingga memungkinkan mereka untuk membawa lebih banyak kekuatan tempur,” menurut ISW dalam analisis terbarunya.