Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno menilai animasi menjadi salah satu industri ekonomi kreatif potensial yang bisa dikembangkan di Indonesia.
Menurutnya, mulai banyak tokoh animasi yang menjadi intellectual property (IP) di Tanah Air sehingga hal itu menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang masih dapat digali.
“Ekonomi kreatif kita juga sekarang positif dengan peringkat tiga besar dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop. Indonesia pun makin menujukan taringnya dari sisi ini” ujarnya saat ditemui Bisnis di Istana Wakil Presiden, Selasa (26/4/2022).
Oleh sebab itu, Sandi mengatakan pihaknya akan mendorong untuk menfasilitasi dan pemberian pendampingan agar para pelaku ekonomi kreatif dapat terlindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sehingga dapat menjadi raja di rumah sendiri.
Tidak hanya itu, beberapa strategi pengembangan kebijakan kewirausahaan, termasuk pengembangan ekonomi kreatif yang saat ini dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha; meningkatkan penciptaan peluang usaha dan startup; serta meningkatkan nilai tambah usaha sosial.
Sebagai gambaran, berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, subsektor ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional dengan menyumbangkan 7,44 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), 14,28 persen tenaga kerja, dan 13,77 persen ekspor.
Baca Juga
Data pun mencatat, ada sekitar 8,2 juta usaha kreatif di Indonesia yang didominasi oleh usaha kuliner, fesyen, dan kriya. Tiga subsektor ini juga memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB Ekonomi Kreatif. Selain itu, ada empat subsektor dengan pertumbuhan tercepat yaitu TV dan radio; film, animasi, dan video; seni pertunjukan; dan Desain Komunikasi Visual.
Sandi menambahkan, sektor animasi juga memiliki kesempatan besar dalam membuka dan menyerap tenaga kerja. Pasalnya, dari 120 studio animasi Indonesia tercatat telah mempekerjakan 5.771 tenaga kerja kreatif yang didominasi oleh generasi muda.
Bahkan, diperkirakan terdapat kurang lebih 24.000 pekerja yang bergerak di sektor industri animasi.
"Artinya, animasi merupakan salah satu industri kreatif yang padat karya dan padat modal," kata Sandi.