Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal telah membunuh ratusan warga sipil di Bucha, wilayah Kiev.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov memaparkan bahwa semua foto dan video yang diterbitkan oleh rezim Kiev hanyalah provokasi.
Igor menegaskan bahwa selama kota itu berada di bawah kendali Angkatan Bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan apa pun.
“Selama kota berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia dan bahkan sampai sekarang, penduduk lokal di Bucha bergerak bebas di sekitar kota dan menggunakan telepon seluler,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip, Senin (4/4/2022).
Selain itu, lanjut dia, semua penduduk setempat bebas meninggalkan kota ke arah utara, termasuk ke Republik Belarusia.
Rusia justru menuding Ukraina terus melakukan provokasi. Pasalnya, pinggiran selatan kota, termasuk daerah pemukiman, ditembaki sepanjang waktu oleh pasukan Ukraina dengan artileri kaliber besar, tank, dan berbagai sistem peluncuran roket.
Baca Juga
Igor menekankan bahwa semua unit Rusia telah menarik diri sepenuhnya dari Bucha paling cepat 30 Maret, sehari setelah putaran pembicaraan tatap muka Rusia-Ukraina di Turki.
Selain itu, pada 31 Maret, Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengkonfirmasi dalam pesan video bahwa tidak ada prajurit Rusia di kota itu, dia bahkan tidak menyebutkan penduduk setempat yang ditembak di jalan-jalan dengan tangan terikat.
Tuduhan Pembantaian
Sementara itu Sekjen PBB António Guterres menyerukan penyelidikan independen atas dugaan pembunuhan di Bucha tempat ratusan mayat ditemukan dibuang di jalan.
Sementara itu, tim penyelidik Ukraina menemukan 410 mayat di sejumlah kota dekat Kyiv yang membuka peluang terjadinya kejahatan perang oleh Rusia.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova mengatakan 140 dari mereka telah diperiksa melalui tayangan televisi kemarin. Akan tetapi Rusia membantah tuduhan bahwa pasukannya membunuh warga sipil di kota Bucha dekat Kyiv.
António Guterres menulis di Twitter: "Saya sangat terkejut dengan tayangan warga sipil yang terbunuh di Bucha, Ukraina.Sangat penting bahwa penyelidikan independen mengarah pada akuntabilitas yang efektif," katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (4/4/2022).
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB juga mengangkat kemungkinan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
"Apa yang diketahui hingga saat ini jelas menimbulkan pertanyaan serius dan mengganggu tentang kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran berat hukum humaniter internasional," tulisnya.