Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

410 Mayat Ditemukan, PBB Minta Penyelidikan Independen di Ukraina

Tim penyelidik Ukraina menemukan 410 mayat di sejumlah kota dekat Kyiv yang membuka peluang terjadinya kejahatan perang oleh Rusia.
Warga Ukraina terpaksa mengungsi dari rumahnya lantaran pasukan Rusia membombardir kota Mariupol, Ukraina/Aljazeera
Warga Ukraina terpaksa mengungsi dari rumahnya lantaran pasukan Rusia membombardir kota Mariupol, Ukraina/Aljazeera

Bisnis.com, JAKARTA—Sekjen PBB António Guterres menyerukan penyelidikan independen atas dugaan pembunuhan di Bucha tempat ratusan mayat ditemukan dibuang di jalan.

Sementara itu, tim penyelidik Ukraina menemukan 410 mayat di sejumlah kota dekat Kyiv yang membuka peluang terjadinya kejahatan perang oleh Rusia

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova mengatakan 140 dari mereka telah diperiksa melalui tayangan televisi kemarin. Akan tetapi Rusia membantah tuduhan bahwa pasukannya membunuh warga sipil di kota Bucha dekat Kyiv.

António Guterres menulis di Twitter: "Saya sangat terkejut dengan tayangan warga sipil yang terbunuh di Bucha, Ukraina.Sangat penting bahwa penyelidikan independen mengarah pada akuntabilitas yang efektif," katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (4/4/2022).

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB juga mengangkat kemungkinan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

"Apa yang diketahui hingga saat ini jelas menimbulkan pertanyaan serius dan mengganggu tentang kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran berat hukum humaniter internasional," tulisnya.

Disebutkan bahwa sangat  penting untuk dilakukan penggalian semua mayat dan diidentifikasi "sehingga kerabat dapat diberitahu, dan bahwa penyebab pasti kematian ditetapkan untuk membantu memastikan akuntabilitas dan keadilan".

Dalam perkembangan lain, Menteri luar negeri Ukraina meminta G7 untuk menjatuhkan sanksi baru yang "menghancurkan" terhadap Rusia dan menuduh Moskow melakukan "pembantaian" yang disengaja di kota Bucha.

Walikota Bucha Anatoliy Fedoruk menunjukkan dua foto mayat dengan kain putih diikatkan di lengan mereka. Satu mayat tampak dengan tangan terikat kain putih dan mulutnya tertembak.

"Setiap perang memiliki beberapa aturan keterlibatan untuk warga sipil. Rusia telah menunjukkan bahwa mereka secara sadar membunuh warga sipil," kata Fedoruk seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.

"Kelihatannya persis seperti kejahatan perang," kata juru bicara Presiden Volodymyr Zelensky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper