Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tetapkan Awal Puasa 3 April 2022, NU: Hilal di 50 Lokasi Belum Sesuai Kriteria

Tim Rukhyatul Ikhal PBNU melakukan pemantauan di 50 lokasi di seluruh Indonesia tidak verhasil dilihat hilal.
Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf melambaikan tangan sebelum mengikuti proses pelantikan sebagai anggota Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf melambaikan tangan sebelum mengikuti proses pelantikan sebagai anggota Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 2022 atau 1433 Hijriah jatuh pada Minggu (3/4/2022). Keputusan tersebut diambil berdasarkan laporan dari seluruh lokasi pemantauan.

Tim Rukhyatul Ikhal PBNU melakukan pemantauan di 50 lokasi di seluruh Indonesia tidak verhasil dilihat hilal.

“Dengan demikian, umur bulan Syakban 1443 H adalag 30 hari. Atas dasar tersebut, pengurus besar PBNU memberitahukan bahwa awal Ramadan 1443 H jatuh pada hari Ahad 3 April 2022,” ujar Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Jumat (1/4/2022).

Kepada seluruh umat Islam semoga diberikan karunia dan kekuatan dalam menjalankan Ibadah dan memeroleh apa yang diibadatkan dalam Ramadan tahun ini.

Sebagaimana diketahui, 1 Ramadan tahun ini Kriteria Imkanur Rukyah hilal awal bulan disepakati menjadi 3 derajat untuk tingginya dan 6,4 derajat untuk elongasinya jelang pengumuman Sidang Isbat 1 Ramadan 2022.

Hal ini didasari atas pertimbangan ilmiah dalam pemaparan saat Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Ramadhan 1443 Hijriah di Kementerian Agama, Jumat (1/4/2022).

Diberitakan sebelumnya, Pakar Astronomi Prof Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa ketinggian hilal 3 derajat disepakati karena kekuatan cahaya bulan di bawah 3 derajat kalah dengan cahaya mega (syafaq). Kuatnya cahaya mega membuat hilal yang masih di bawah 3 derajat itu sulit untuk dapat teramati.

"Tidak ada data rukyat yang sahih di bawah 3 derajat. Itu cahaya syafaq masih cukup kuat. Didasarkan pada faktor gangguan cahaya syafaq. Hilal terlalu rendah dan tidak mungkin bisa mengalahkan cahaya syafaq sehingga tidak mungkin," katanya dilansir dari nu.or.id, Jumat (1/4/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper