Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan agar masyarakat di Tanah Air tidak berperilaku konsumtif selama berjalannya Ramadan pada tahun ini.
“Saya mengharap supaya umat Islam juga, apa ya jangan konsumtiflah di bulan ramadan ini," katanya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat tidak balas dendam ketika berbuka puasa, seperti dengan membeli banyak makanan takjil.
“Biasanya kan orang puasa, malamnya itu kemudian seperti orang balas dendam begitu, semua dibeli, semua dimakan semua. Nah itu namanya bukan puasa,” ujarnya.
Wapres menjelaskan, berpuasa itu artinya berprihatin, sebab Ramadan diharap menjadi momen untuk berbagi kepada saudara-saudara yang membutuhkan sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW.
“Justru itu namanya kita berprihatin. Namun, bukan berarti kita kemudian tidak menggunakan apa yang kita punya kelebihan itu, tapi kita bagikan kepada saudara-saudara kita sesuai perintah Nabi. Siapa yang punya kelebihan, bagikan kelebihanmu itu kepada sesama yang membutuhkan. Ini momentum Ramadan,” tuturnya.
Baca Juga
Selain itu, Wapres mengakui kecenderungan bahan sembako mengalami kenaikan saat Ramadhan hingga menjelang Hari Lebaran. Ini karena kebutuhan masyarakat meningkat pada periode ini.
"Biasanya kalau tradisi Ramadan, itu selalu ada kenaikan, kenaikan Ramadhan dan Hari Raya. Itu kalau dalam batas wajar itu ditoleransi, tapi kalau sudah tidak wajar itu nanti akan diintervensi untuk mengendalikan," katanya.
Ma’ruf pun memastikan pasokan bahan sembako juga sudah disiapkan hal ini dilakukan untuk meminimalisir kenaikan harga di tengah masyarakat
"Pasokan barang juga sudah harus disiapkan, sudah dalam program penyiapan pengadaannya," ujar Ma’ruf.