Bisnis.com, JAKARTA - Prajurit TNI yang tewas dalam serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah di Distrik Kenyam, Kab. Nduga, Papua pada Sabtu (26/3) kemarin, bertambah 1 orang.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan prajurit yang meninggal dunia tersebut atas nama Alm Pratu Mar Wilson Anderson pada Minggu (27/3) dini hari.
Sehari sebelumnya, satu prajurit TNI atas nama Alm Letda Mar Moh. Iqbal juga meninggal dunia akibat serangan tersebut. Selain itu, serangan yang dilakukan KKB juga menyebabkan 8 prajurit terluka.
Candra mengatakan Alm Pratu Mar Wilson Anderson Here meninggal dunia pada Minggu (27/3) dini hari setelah sempat mendapatkan penanganan medis.
"Almarhum Pratu Mar Wilson sebelumnya telah mendapatkan penanganan medis dari Dokter Satgas. Namun, tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," kata Candra dalam keterangannya, Minggu (27/3/2022).
Lebih lanjut, Candra mengungkapkan proses evakuasi personel TNI korban penyerangan KST (26/3) dari Distrik Kenyam, Kab. Nduga telah dilakukan. Mereka telah tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika dengan menggunakan menggunakan Helikopter milik TNI AU.
"Kedua korban yang meninggal dunia saat ini telah berada di RSUD Mimika untuk dilaksanakan Pemulasaran. Kemudian korban 6 orang luka-luka Serda RF, BP, EES, Pratu ASA, Prada ADP, dan LH langsung dirawat di IRD RSUD Kab. Mimika, sedangkan 2 orang yang luka ringan Pratu RS dan DS masih berada di Kenyam Kab. Nduga," kata Candra.
Candra menyebut pihaknya akan melakukan upacara pelepasan jenazah Alm Letda Muh Ikbal pada Senin (28/3). Acara pelepasan ini, kata dia, dilanjutkan dengan pemberangkatan ke rumah duka menggunakan pesawat udara ke Makassar dan lanjut menuju Kendari.
"Untuk Alm Pratu Wilson Anderson, juga direncanakan pada hari Senin (28/3) akan dilaksanakan upacara pelepasan jenazah dan diberangkatkan ke rumah duka menggunakan pesawat udara transit di Makassar-Surabaya, kemudian menuju di Kupang," jelasnya.
Dia pun memohon doa dari semua pihak, agar Prajurit TNI korban KST dapat segera tertolong dan dapat bertugas kembali mengemban tugas negara.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta mengakui adanya penyerangan yang dilakukan KKB ke pos Satgas Mupe di Quari Bawah. Penyerangan dilakukan KKB dari dua arah dan mereka semuanya membawa senjata api.
Bahkan dia menyebut bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang Egianus Kogoya terdengar hingga ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 KM dari Pos Satgas Mupe.
Dia mengakui, GLM yang dibawa Egianus Kogoya beserta senjata api yang dibawa anggota KKB saat penyerangan merupakan senjata rampasan dan milik TNI.
Sebelum penyerangan terjadi, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan namun tidak diketahui pasti kapan dan kemana.
"Hari ini [Sabtu] hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif, tapi tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang," ungkap Komang seperti dilansir Antara, Sabtu (26/3/2022).