Bisnis.com, JAKARTA - Penerbangan China Eastern yang berangkat dari Kota Kunming ke Guangzhou kehilangan kontak udara di atas Kota Wuzhou di wilayah Guangxi pada Senin (21/3/2022) sore, menurut Badan Penerbangan Sipil China (CAAC).
Pesawat itu turun tajam dalam waktu 3 menit. Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24 tidak menunjukkan data penerbangan setelah pukul 14:22 seperti dikutip dari channelnewsasia.com, Selasa (22/3/2022).
Pelacak menunjukkan pesawat turun tajam dari ketinggian 8.870 meter ke 982 meter dalam tiga menit, sebelum informasi penerbangan berhenti.
Seorang penduduk desa mengatakan kepada situs berita lokal bahwa pesawat itu "benar-benar hancur" dan dia melihat kawasan hutan terbakar oleh api yang disebabkan oleh kecelakaan itu.
Penduduk desa lain yang bermarga Liu mengatakan kepada Kantor Berita China yang dikelola pemerintah bahwa dia mengendarai sepeda motornya ke tempat kejadian setelah mendengar ledakan keras, dan melihat puing-puing yang berserakan termasuk sayap pesawat dan potongan-potongan pakaian.
Gambar udara dari lokasi kecelakaan menunjukkan kawah besar di sisi lereng gunung yang hijau. Tayangan TV negara mengikuti pekerja darurat berpakaian oranye berjuang melawan dedaunan tebal untuk mengumpulkan puing-puing.
Baca Juga
China Eastern telah mengubah situs webnya menjadi hitam putih pada Senin (21/3/2022) sore sebagai tanda berduka.
Perusahaan mengonfirmasi korban jiwa awak dan penumpangnya setelah jatuh dan menabrak gunung sehingga hancur dan terbakar tak lama setelah hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara kemarin.