Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengajak Jepang untuk berinvestasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Hal itu dia sampaikan saat menerima delegasi parlemen dari Jepang yang mengikuti pertemuan Inter-Parliamentary Union ke 144 di Bali, Senin (21/3).
Gobel mengatakan setidaknya ada tiga hal tentang pentingnya investasi Jepang dalam pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.
Pertama, Jepang memiliki pengalaman dan juga memiliki teknologi dalam membangun smart city. Kedua, Jepang memiliki visi yang sama dengan Indonesia dalam masalah climate change.
Dua hal tersebut, kata Gobel, memiliki pengaruh besar dalam pembangunan lingkungan hidup yang sehat, hijau, berkelanjutan, bersih, dan berwawasan teknologi.
“Hal itu misalnya sangat terlihat dalam pembangunan MRT di Jakarta yang tidak mengganggu lingkungan dan saat pembangunan juga tidak mengotori kota,” kata Gobel dikutip dari keterangan resmi, Selasa (22/3/2022).
Adapun hal yang ketiga, kata Gobel, pembangunan IKN akan memiliki dampak terhadap pembangunan di kawasan timur Indonesia.
“Selama ini wilayah timur Indonesia adalah yang paling tertinggal dalam pembangunan di Indonesia. Dengan pembangunan IKN ini maka kawasan ini yang akan terkena dampak secara langsung dalam kemajuan ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia,” kata wakil rakyat dari Gorontalo tersebut.
Kepada delegasi Jepang, Gobel menyatakan Jepang adalah mitra strategis untuk Indonesia. Apalagi, tahun ini sudah 64 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia.
Menurutnya, Jepang telah memberikan kontribusi nyata dalam ekonomi Indonesia. Jepang memiliki investasi yang sangat besar di bidang elektronika, otomotif, dan sebagainya.
“Jepang bukan sekadar berinvestasi membuat barang tapi juga membangun sumberdaya manusianya. Bukan hanya monozukuri tapi juga hotozukuri. Jadi bukan sekadar pajak, investasi, dan tenaga kerja, tapi juga membangun manusia yang mandiri,” ujarnya.
Gobel juga mengatakan, Jepang memiliki keunggulan dalam hal teknologi, dana, efisiensi, teknologi yang ramah lingkungan, dan pola kerja yang bersih, sedangkan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, sumberdaya alam berlimpah, dan keramahan penduduknya.
“Banyak nilai-nilai yang bisa saling menopang hubungan kedua negara,” tuturnya.