Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zelensky Peringatkan Perang Bisa Rugikan Rusia untuk Beberapa Generasi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan Rusia bahwa melanjutkan invasi akan merugikan beberapa generasi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ Times of Israel
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ Times of Israel

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Rusia untuk membayangkan korban-korban yang berjatuhan yakni 14.000 korban tewas dan puluhan ribu cacat jika invasi di negaranya masih berlanjut.

Mengutip Aljazeera, Minggu (20/3/2022), Zelensky telah memperingatkan Rusia bahwa melanjutkan invasi akan merugikan beberapa generasi. Pernyataan tersebut datang pada Sabtu (19/3/2022) waktu setempat setelah pihak Moskow mengadakan rapat umum massal untuk mendukung pasukan Rusia pada malam sebelumnya.

Sebanyak 200.000 orang dilaporkan telah menghadiri rapat umum itu. Jumlah ini serupa dengan jumlah pasukan Rusia yang dikerahkan ke Ukraina. Zelensky mengatakan acara pada Jumat di Moskow tersebut menggambarkan taruhan tinggi dari konflik darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

“Bayangkan sendiri bahwa di stadion di Moskow itu ada 14.000 mayat dan puluhan ribu lainnya terluka dan cacat. Itu adalah biaya Rusia selama invasi,” kata Zelensky.

Putin memberikan pujian pada pasukan militer negaranya selama unjuk rasa pengibaran bendera pada Jumat, yang berlangsung pada peringatan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014. Acara tersebut termasuk mengumandangkan lagu-lagu patriotik seperti "Made in the USSR", dengan kalimat pembuka "Ukraina and Krimea, Belarus dan Moldova, itu semua negara saya".

“Kami sudah lama tidak memiliki persatuan seperti ini,” kata Putin kepada kerumunan yang bersorak-sorai.

Naik ke panggung dengan sebuah tanda bertuliskan Untuk dunia tanpa Nazisme”, dia mencerca musuh-musuhnya di Ukraina dengan klaim bahwa mereka adalah neo-Nazi dan bersikeras bahwa tindakannya diperlukan untuk mencegah genosida.

Unjuk rasa itu terjadi ketika Rusia menghadapi kerugian yang lebih besar dari perkiraan di medan perang dan pemerintahan yang semakin otoriter di dalam negeri. Polisi Rusia telah menahan ribuan pengunjuk rasa antiperang.

Pertempuran berkecamuk di berbagai bidang di Ukraina lebih dari tiga minggu setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

Pinggiran kota barat laut Kyiv dari Bucha, Hostomel, Irpin dan Moshchun diserang pada hari Sabtu, pemerintah daerah Kyiv melaporkan. Kota Slavutich, 165 km utara ibu kota, "benar-benar terisolasi", kata keterangan resmi pemerintah setempat.

Vadym Denysenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina, mengatakan pada Sabtu, jika di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, pasukan Ukraina dan Rusia bertempur di pabrik baja Azovstal, salah satu yang terbesar di Eropa.

Pejabat Ukraina dan Rusia sepakat untuk membangun 10 koridor kemanusiaan untuk membawa bantuan masuk dan keluar, yakni satu dari Mariupol dan beberapa di sekitar Kyiv dan di wilayah Luhansk timur, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Al Jazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper