Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan Presiden China Xi Jinping terhadap konsekuensi mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (19/3/2022), seruan ini menjadi diskusi pertama antara dua pemimpin negara sejak invasi Rusia bulan lalu. Amerika disebut yang meminta pertemuan virtual ini.
Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Biden merinci upaya AS untuk mencegah dan merespons invasi yang dilakukan, seperti menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
“[Biden] menggambarkan implikasi dan konsekuensi jika China memberikan dukungan material kepada Rusia karena melakukan serangan brutal terhadap kota-kota dan warga sipil Ukraina," seperti dikutip dalam pernyataan.
Ringkasan pertemuan dari pihak China menunjukkan diskusi membahas masalah lebih luas, termasuk situasi terkini di Ukraina.
Baca Juga
Menurut ringkasan dari China, Xi mengatakan kepada Biden bahwa invasi bukanlah hal yang diinginkannya dan peristiwa itu menunjukkan bahwa negara-negara tidak boleh sampai pada titik pertemuan di medan perang.
Konferensi video dimulai pada pukul 9 pagi waktu Washington dan berlangsung selama 2 jam.
Biden menunjukkan kepada Xi secara rinci tanggapan terhadap invasi Rusia dari pemerintah di seluruh dunia serta sektor swasta, menurut seorang pejabat senior administrasi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Banyak perusahaan internasional telah menarik diri dari pasar Rusia, termasuk Visa Inc., Mastercard Inc., McDonald's Corp. dan Starbucks Corp.
Biden menegaskan kepada Xi bahwa akan ada konsekuensi bagi siapapun yang mendukung Rusia.
"[Sanksi itu] tentu sesuatu yang harus diperhatikan oleh setiap negara saat mereka membuat keputusan. Keputusan tentang sisi mana dari konflik ini mereka akan berdiri," kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki setelah percaakapan telepon.