Bisnis.com, LOMBOK — Hujan deras mengguyur Sirkuit Mandalika menjelang perhelatan race MotoGP Mandalika 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut pantauan Bisnis, hujan makin deras pukul 14.20 WITA jelang balapan MotoGP Mandalika 2022 dimulai, Minggu (20/3).
Sebelumnya, hujan dengan intensitas rendah mulai turun di Sirkuit Mandalika pada pukul 14:00 WITA atau satu jam sebelum balapan MotoGP Mandalika dimulai. Sedianya race MotoGP Mandalika akan dimulai pukul 15.00 WITA.
Sejumlah masyarakat mulai mengeluhkan turunnya hujan karena mereka menjadi harus menunggu untuk dapat menikmati event tersebut.
Penonton MotoGP 2022 Mandalika asal Yogyakarta, Hartono mengaku kecewa karena membutuhkan waktu lama untuk bisa masuk ke sirkuit, padahal dirinya sudah bersiap sejak pagi untuk menyaksikan gelaran balapan tersebut.
“Saya pagi sudah mandi biar bisa nonton, sudah macet sekali untuk sampai ke sini. Setelah sampai malah hujan deras. Mau bagaimana lagi, Mana Marc Marquez juga jatuh. Ini gimana pawang hujannya ya? Ternyata memang sulit mengusir hujan,” katanya kepada Bisnis, Minggu (20/3/2022).
“Lebih baik pulang, daripada antre ke Padang Bay juga ngantre di pelabuhan sampai 5 jam kemarin. Bagaimana ini? Pulang saja lah,” imbuhnya.
Situasi hujan juga memberikan efek bagi MotoGP 2022, di mana pihak FIM Grand Prix Safety sampai harus mengurangi jumlah lap balapan karena dianggap bisa membahayakan pembalap.
Balapan Moto2 Mandalika berkurang dari 25 menjadi 16 lap, sedangkan MotoGP Mandalika akan berkurang menjadi 20 lap dari jadwal semula 27 lap.
Para tim dan pembalap MotoGP Mandalika sepertinya sudah memprediksi balapan akan berstatus wet race. Pasalnya para pembalap sudah melakukan latihan flag to flag usai sesi pemanasan pagi tadi.
Sebelumnya, viral aksi pawang hujan Rara Isti Wulandari untuk menyukseskan gelaran balap MotoGP Mandalika 2022. Sosok yang akrab dipanggil Mbak Rara ini memang diminta secara khusus oleh pihak penyelenggara, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Dorna guna memastikan tidak turun hujan selama acara berlangsung.
Rara menuturkan, hujan justru diusahakan untuk turun pada pagi hari. Hal itu ditujukan agar debu di arena balap hilang dan suhu aspal tidak terlalu panas saat siang hari.
"Jadi memang dari Dorna dan Mandalikanya minta supaya hujannya di pagi saja, sementara siang diusahakan jangan sampai hujan. Kenapa begitu, karena ini supaya aspalnya bisa sedikit basah tapi jangan sampai tergenang atau banjir, jadi buat sekadar basah saja permintaannya," ucapnya.
Sementara itu, dalam melakukan ritual terkait, Rara pun meletakkan sejumlah sesajen di beberapa titik Sirkuit Mandalika.
"Ada beberapa saya taruh sesajen seperti di bawah race control ini tepat di area masuk pitlane terus sama diujung sana dekat pintu keluar pitlane dan ada lagi di beberapa titik lain. Sesajennya ya biasa ya seperti kalau yang kita lihat di Bali sama saya juga ada menaruh beberapa balok es batu," ujarnya.
Dalam penuturannya kepada awak media, ia mengaku menerima bayaran mencapai tiga digit alias ratusan juta untuk 21 hari kerja.
"Saya dibayar MGPA dan ITDC. Bayaran saya itu tiga digit untuk 21 hari," ucapnya.
Sementara itu, ini bukan kali pertama Rara menjadi pawang hujan untuk acara besat. Sebelumnya, ia sempat terlibat dalam "mengamankan" gelaran Liga 1 di Jakarta dan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang lalu.
